Monday, August 15, 2022

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun untuk menghubungkan kota di Tiber dengan kota-kota lain di Semenanjung Italia.

Uniknya, semua jalan ini mengarah ke Roma. Bahkan Via Appia sebagai salah satu jalan yang dibangun Appius Claudius, yang merupakan pekerjaan besar. Namun, kualitasnya baik selama berabad-abad sehingga penyair Romawi abad pertama, Statius menyebut “longarum regina viarum”(ratu jalan panjang), atau sejarawan Bizantium abad ke-6, Procopius, memuji teknik pembuatannya, dengan mengatakan: “Ini adalah pencapaian yang luar biasa. Batu-batu harus diangkut dari tempat yang jauh, dihaluskan, dipotong menjadi bentuk-bentuk sudut” (Nationalgeographic.co.id, 21/3/2022).

Artinya, tidak ada suatu usaha besar yang digapai dengan proses yang instan, tetapi butuh ketekunan, kesetiaan, baik pikiran dan tenaga untuk melakukannya, tentu akan mendatangkan manfaat yang luar biasa, seperti peradaban Roma.

Demikian halnya, ketika di Roma, lakukan seperti orang Romawi. Artinya, saat berada di mana pun, hormati adat istiadat setempat, beradaptasi dengan budaya dan kebiasaan sekitar Anda. Seperti Paolo Ottolino, seorang Italia yang mencontohkan tentang kebiasaan tumpangi kendaraan (angkutan umum) di Inggris. “Di Inggris kami dikenal mengantri (untuk bus dll) daripada mendorong untuk naik duluan. Kami naik pintu depan dan turun di pintu belakang, menghormati tuan rumah dan tradisi dan budaya lokal.”

Pepatah berbahasa Inggris sekitar tahun 1530 ini merupakan jawaban Santo Ambrosius kepada Santo Agustinus ketika ditanya apakah mereka berpuasa pada hari Sabtu seperti orang Romawi atau tidak, seperti di Milan. Untuk mengungkapkan pengertian dan toleransi, serta saran yang baik untuk umum dan diambil ketika Anda mengunjungi tempat baru. Itu selalu yang terbaik untuk bertindak sesuai kebiasaan setempat, dan menghindari kemungkinan membuat kesal atau menyinggung seseorang secara tidak sengaja.

Misalnya, Anda berada di Spanyol, Anda harus hidup seperti orang Spanyol, Anda harus makan makanan orang Spanyol, jika Anda tidak menyesuaikan diri dengan makanan Spanyol, Anda akan kelaparan. Atau Anda tidak makan nasi, tetapi ketika Anda berada di Jepang atau Indonesia, Anda harus makan nasi. Sama halnya, jika Anda tidak makan sagu, tetapi ketika Anda bepergian ke sejumlah tempat di pedalaman Papua, Anda harus makan sagu.

Pepatah ini merujuk juga bagaimana orang Kristen yang bepergian ke dunia kuno sampai ke Roma dan menyadari bahwa mereka memiliki praktik keagamaan yang berbeda, tetapi masih menyebut diri mereka Kristen. Maka ini muncul sebagai cara untuk mengatakan, jika Anda berada di Roma, berdoalah seperti orang Romawi dan ketika Anda di rumah berdoalah dengan cara Anda sendiri.

Artinya bahwa ketika Anda berada di lingkungan baru yang tidak dikenal, Anda harus mencoba mengikuti kebiasaan setempat. Atau ketika Anda mengunjungi suatu tempat, jangan bersikeras bahwa cara dan kebiasaan Anda adalah yang terbaik dan lalu menghina budaya dan tradisi mereka. Tetapi yang terbaik adalah hormati cara mereka dan amati mereka (di mana tempat Anda mengunjungi).

Pada pertemuan orang muda Katolik sedunia (dihadiri ribuan orang muda dari 155 negara) di Panama, 27 Januari 2019, Paus Fransiskus berpesan kepada orang muda untuk tidak melupakan tradisi dan budaya asal atau yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Menurutnya, tradisi dan budaya adalah akar kehidupan manusia. Ibarat sebuah pohon tumbuh besar karena memperoleh makanan melalui akar, tanpa akar pohon takkan hidup.

Pada hakikatnya semua manusia di bumi adalah pendatang atau pengunjung (orang asing), maka setiap manusia wajib mengasihi, menghormati, melindungi, dan merawat semua ciptaan Allah di bumi dan dapat dipergunakan sesuai kebutuhan (secukupnya), bukan menurut kemauan atau keserakahan setiap kita, apalagi saling memonopoli hak setiap orang, itu tidak dapat dibenarkan.

Karena itu, ke mana pun pergi, hal yang lebih penting adalah mengetahui, memahami, menghormati, dan menyesuaikan diri dengan adat, tradisi, atau budaya setempat. Ini sama dengan pepatah Melayu, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.”

Bahkan sebelumnya, dikatakan Marcus Tullius Cicero (106-43 SM), filsuf, orator, pengacara, dan negarawan Romawi, Ubi ius, ibi societas (di mana ada masyarakat, di situ ada hukum atau kebiasaan). Cicero juga mempopulerkan ungkapan pujangga Romawi bernasib malang Marcus Pacuvius (220-130 SM) tentang cinta sejati akan tanah air: “Ubi bene, ibi patria”(di mana seseorang merasa betah, di situlah tanah airnya).

Papua

Apakah adagium “Ketika di Roma, lakukan seperti orang Romawi lakukan” ini diketahui dan dilaksanakan oleh misionaris dan zending ketika menyebarkan agama Kristen (Katolik dan Protestan) di Papua, termasuk penyebar agama Islam di bagian pesisir barat Papua (Kaimana, Fakfak, Raja Ampat, dan Sorong Selatan). Mereka bahkan diterima dan sukses menerapkan pendekatan antropologi di Tanah Papua yang memiliki sekitar 250 suku dan bahasa ini, untuk menyebarkan agama.

Misalnya, para misionaris (Katolik) dan zending (Protestan) harus beradaptasi dengan tradisi dan kebiasaan orang Papua (belajar bahasa daerah, makan sagu, ubi, daging babi, soa-soa, dan kanguru atau segala jenis makanan yang biasa dikonsumsi penduduk asli setempat).

Mereka bahkan makan makanan dari masakan bambu, kulit kayu, atau bakar batu, dengan beralaskan daun. Juga tidur di pondok, goa, honai, dan rumah kaki seribu.

Puluhan tahun mereka berjalan kaki dari kampung/dusun ke kampung, menyeberangi sungai, mendaki gunung, menuruni tebing dan menyusuri lembah, tanpa memikirkan malaria atau digigit lintah dan ular, demi membawa pesan kemanusiaan.

Misionaris tidak memaksakan perilaku, norma atau peradaban modern dari daerah atau negara asal mereka kepada orang Papua. Mereka tak punya misi untuk datang mendominasi dan memonopoli orang Papua di segala aspek kehidupan, mereka tidak berniat membuldozer segala hutan, termasuk membabat habis hutan sagu dan hutan primer yang menjadi warisan penting bagi masa depan orang Papua atas nama mitos pembangunan nasional.

Mereka tidak memiliki tujuan mengeksploitasi tambang emas, tembaga, uranium, nikel, gas, dan segala kekayaan alam di Papua, mereka tidak membujuk atau menyogok orang Papua agar mengangkat dan mengakui mereka sebagai anak adat. Mereka tidak datang memakai senjata/pistol untuk menodong dan menembak orang Papua yang menentang misi mereka. Akan tetapi, mereka datang dengan misi agung, membawa pesan Injil.

Para misionaris dan zending datang mengabarkan Injil tentang nilai kebaikan dan cinta kasih kepada orang Papua. Mereka mengajarkan orang Papua agar bisa membedakan hal baik-buruk, benar-salah, dosa-tidak berdosa, dan hal profan-dunia akhirat. Mereka meratakan jalan cinta kasih dengan mengajarkan nilai kejujuran, kebenaran, kebebasan, persaudaraan, dan persamaan derajat serta martabat manusia Papua yang berakar pada Injil sebagai sumber segala pengetahuan tentang kebaikan dan kebenaran.

Mereka membantu membebaskan orang Papua dari kegelapan kepada terang, membawa orang Papua dari kegamangan dan kekhawatiran yang berkepanjangan ke sebuah kepastian dan harapan hidup sebagai manusia sejati. Mereka membebaskan orang Papua yang sekian abad diperbudak oleh kesempitan cinta: saling membenci, menyimpan amarah, dendam, saling menyiku, saling menyingkirkan, dan tidak saling memedulikan.

Kini hampir semua orang Papua sudah melihat terang Injil dan maju dalam derap pawai modernisasi – buah karya misionaris dan zending dengan pendekatan antropologi yang sangat mujarab dan membutuhkan waktu yang lama. Seperti pepatah, “Gutta cavat lapidem, non vi sed saepe cadendo”(titik air memecahkan batu, bukan karena kekuatannya yang dahsyat, tetapi karena tetesan yang terus-menerus).

Butuh kesungguhan, ketulusan, kesetiaan, dan komitmen besar yang berlandaskan pada semangat cinta kasih dan panggilan untuk merasul secara total, bukan sebuah proses yang instan seperti memberi pelatihan atau pendidikan hak asasi manusia (HAM) sehari kepada para prajurit, untuk menangani aksi pawai atau demonstrasi damai, yang kerap berujung ricuh, hingga terjadi kekerasan dan pelanggaran HAM.

Maka, sudah saatnya, pendekatan antropologi menjadi model yang harus diterapkan di Papua, baik berupa regulasi, diskresi (kebijakan), maupun penegakan hukum yang berbasis pada tradisi dan budaya orang asli Papua.

Pendekatan ini menjadi pintu masuk untuk mengakhiri berbagai segregasi, termasuk problem kekerasan dan pelanggaran HAM di tanah Papua telah berlangsung lebih dari 50 tahun. Sebab pendekatan antropologi juga adalah pendekatan kemanusiaan.

Ini juga akan mengikis beragam stereotip dan stigma terhadap orang Papua (monyet, teroris, KKB, OPM, separatis, badaki, bodoh, dan terbelakang). Esensinya, semua kebijakan apa pun yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia di Papua harus sesuai dengan tradisi dan budaya orang Papua, misalnya, menghormati setiap keputusan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga representasi OAP (Majelis Rakyat Papua atau MRP dan Dewat Adat Papua atau DAP yang memiliki perwakilan di 7 wilayah adat. Termasuk diberikan hak demokrasi kepada OAP untuk bermusyawarah dan bermufakat melalui para-para adat atau sistem noken tentang setiap kebijakan yang hendak dilakukan pemerintah.

Dengan cara itu, OAP akan merasa tradisi dan budayanya dihargai dan dihormati, maka tak ada lagi kata kecemburuan, kecurigaan, friksi, dan konflik, tetapi yang ada hanyalah cinta, persaudaraan, persamaan, dan persatuaan yang menjadi modal menuju “Indonesia Besar” yang dicita-citakan, sebagaimana sejarah kejayaan Imperium Romawi karena berpijak pada prinsip “Ketika di Roma, lakukan seperti orang Romawi”!

Ketua Poksus DPR Papua apresiasi Dishut Papua dampingi pengelolaan mangrov di Mimika

Ketua Kelompok Khusus (Poksus) DPR Papua, John NR Gobai, mendukung langkah Dinas Kehutanan atau Dishut Provinsi Papua, melalui kantor cabangnya di Mimika, yang mendampingi warga di sana mengelola mangrove.

Gobai mengatakan sejak beberapa tahun lalu mantor cabang Dishut Papua di Mimika mendampingi mama-mama asli Papua di Kampung Pigapu, Distrik Iwaka mengelola mangrove.
“Saya mendapat penjelasan ini dari warga dan Kepala Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Papua di Mimika, Maryana Hamadi, saat saya reses ke sana, 14 Agustus 2022 lalu,” kata John Gobai kepada Jubi, Senin (15/8/2022).

Katanya, warga mengelola daun mangrove menjadi teh, buah mangrove diolah menjadi kue, dan bagian mangrove lainnya dijadikan lulur.

“Program Dinas Kehutanan Papua melalui Kantor Cabangnya di Mimika, perlu diapresiasi. Mereka melatih mama-mama Mimika untuk mengelola mangrove menjadi beberapa produk,” ucapnya.

Ia berharap pemprov dapat terus memperhatikan masyarakat yang kreatif mengelola potensi di sekelilingnya. Pemprov Papua dinilai perlu memberikan perhatian kepada sektor ekonomi, agar kreativitas masyarakat dapat didukung dengan baik.

“OPD [organisasi perangkat daerah] terkait yang dapat bekerja langsung dengan masyarakat, perlu diberikan dana cukup untuk kepentingan pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Katanya, potensi mangrove di wilayah selatan Papua ini, merupakan peluang yang harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah, untuk membina masyarakat di sekitar hutan mangrove.

Gobai mengatakan dengan begitu hutan mangrove memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat misalnya di Kabupaten Mimika.

“Saya melihat produk yang dihasilkan dari manggrove berupa teh dan lainnya. Produk mangrove yang dihasilkan telah dilakukan uji lab di Balai POM Jayapura. Ternyata tidak terdapat logam berat dalam produk itu. Produknya juga dikirim ke gerai milik Dinas Kehutanan Papua di Jayapura dan dijual di sana,” kata Gobai.

Panpel Persipura akan libatkan Disorda, Persipura Mania, dan sponsor

Manajemen Persipura Jayapura sudah menyiapkan secara detail apa saja yang perlu disiapkan menjelang bergulirnya kompetisi Liga 2 akhir Agustus ini. Salah satunya yakni menyiapkan Panitia Pelaksana atau Panpel pertandingan yang kabarnya akan diketuai oleh salah satu legenda mereka, Jack Kamasan Komboy.


Manajer Persipura, Yan Permenas Mandenas mengungkapkan, pihaknya telah membentuk Panpel pertandingan Persipura untuk menggelar laga home di Stadion Lukas Enembe.

Ia membocorkan, mantan pemain Persipura yang juga merupakan seorang anggota DPR Papua, Jack Komboy, telah ditunjuk sebagai Ketua Panpel.

“Panpel sudah dibentuk dan kita menunjuk Jack Komboy sebagai ketua panitia. Dan nantinya akan melibatkan pihak sponsor seperti Bank Papua dan PT Freeport Indonesia termasuk Persipura Mania untuk terlibat dalam panitia,” kata Mandenas, Senin (15/8/22).

Mandenas juga mengatakan nantinya kepanitiaan tersebut juga akan melibatkan dari Pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) dan penjaga stadion.

“Jadi panitia kali ini tidak hanya didominasi dari orang-orang di Persipura saja, tapi juga bisa dari teman-teman dari Persipura mania, Disorda, dan pihak sponsor, kita ikut libatkan mereka,” ujarnya.

Sebelumnya, Mandenas mengungkapkan jika nantinya tiket masuk untuk calon penonton pun akan disesuaikan per kategori dan mempertimbangkan daya beli publik pecinta Persipura.

Kata manajer Persipura, Yan Permenas Mandenas, rencananya tiket masuk nanti akan dijual secara digital atau online.

“Untuk tarif tiket saya pikir akan disesuaikan dengan kategori, jadi pasti kita mengetahui daya beli tiket di sini. Jadi untuk penjualan tiket memang ke depannya bisa dijual secara digital atau online sehingga terus menerus akan kita benahi,” beber Mandenas kepada wartawan, Senin (25/7/22) lalu.

Mandenas juga mengatakan, demi mendapatkan dukungan suporter saat melakoni laga Liga 2, pihaknya juga akan memprioritaskan tiket secara khusus kepada Persipura mania.

“Kita juga akan memprioritaskan dukungan kepada Persipura Mania untuk bisa hadir di stadion untuk bisa menyaksikan tim kebanggaan mereka bertanding. Tapi sementara itu tugas kita adalah menyiapkan tim dan mengejar sponsor,” jelasnya.

Manajer yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI itu mengungkapkan, pihaknya juga akan menentukan Panitia Pelaksana (Panpel) yang akan bertugas menyiapkan laga kandang Persipura di Stadion Lukas Enembe.

Tim Mutiara Hitam Persipura Jayapura dipastikan akan bermarkas di Stadion Utama Lukas Enembe pada kompetisi Liga 2 musim 2022/2023.

Persipura berada di Grup Wilayah Timur bersama delapan klub lainnya, seperti dua saudara mudanya Persewar Waropen dan PSBS Biak, juga klub-klub Kalimantan yakni Kalteng Putra, Persiba Balikpapan, dan Nusantara United. Selain itu, ada juga Gresik United, dan dua klub Sulawesi yakni Sulut United FC dan Persipal Palu.

Saturday, August 13, 2022

PHRI Papua gelar Musda IX

Badan Pimpinan Daerah Persatuan Hotel Restoran Indonesia atau BPD PHRI Papua menggelar Musyawarah Daerah IX dalam rangka memperkuat industri pariwisata.

Hal itu sesuai dengan tema mengoptimalkan peran PHRI dalam pengembangan pariwisata di Papua untuk mewujudkan Papua bangkit, mandiri, dan sejahtera.

“Tentunya kami membutuhkan peran serta dari seluruh anggota PHRI dan bersinergi dengan pemerintah daerah,” ujar Ketua Umum BPP PHRI, Hariyadi BS Sukamdani, di Hotel Batiqa Entrop Jayapura, Sabtu (13/8/2022).

Menurutnya, industri pariwisata di Papua sangat menjanjikan bila dikelola dengan sungguh-sungguh, baik di darat maupun di laut, sehingga dibutuhkan komitmen dari PHRI dan pemerintah daerah.

“Terlebih lagi pemerintah pusat telah mencanangkan bahwa pariwisata adalah ujung tombak ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Hariyadi berharap PHRI Papua juga berkolaborasi dengan masyarakat pemilik hak ulayat untuk mengelola potensi sumber daya alam yang ada agar memberikan manfaat.

“Tujuannya untuk memajukan industri pariwisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat di Papua agar hidup dengan sejahtera sesuai dengan visi misi memujudkan Papua bangkit, mandiri, dan sejahtera,” ujarnya.

Karteker Ketua BPD PHRI Papua, Yuno Abeta Lahay mengatakan, banyak investor ke Papua bukan hanya untuk mencari uang tapi untuk membangun Papua agar bisa sejahtera.

“Saya berharap pengurus PHRI Papua yang baru mampu mewujudkan Papua ke depan yang lebih baik lagi. Jalin kerja sama dengan BUMN, BUMD, dan pemerintah daerah serta masyarakat adat,” jelasnya.

Yuno menambahkan pada Musda IX ini, sekaligus memilih Ketua BPD PHRI Papua. Ada dua kandidat, yaitu Abdul Rajab dan G Abdul Rauf.

Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Cyfrianus Yustus Mambay mengatakan, keamanan menjadi salah satu faktor tumbuhnya industri pariwisata di Papua.

“Kerja sama Pemerintah Provinsi Papua, TNI, Polri, yang memberikan keamanan dan kenyamanan membuat kunjungan wisatawan domestik, mancanegara, dan industri perhotelan terus meningkat,” ujarnya.

Mambay berharap PHRI Papua melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat asli Papua untuk membangun industri pariwisata agar semakin berkembang untuk kesejahteraan bersama.

Pemkot Jayapura ziarah ke makam pahlawan

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2022, Pemerintah Kota atau Pemkot Jayapura ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Trikora Waena, Distrik Heram, Sabtu (13/8/2022).

“Sebagai ucapan terimakasih kami atas perjuangan dan pengorbanan para pahlawan Papua maka kami datang ziarah,” ujar Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Robby Kepas Awi, usai ziarah.

Dikatakannya, selain ucapan terimakasih, Pemkot Jayapura menghormati arwah para pahlawan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

“Ziarah ini juga sebagai sarana perenungan diri agar kita bisa meneruskan perjuangan para pahlawan khususnya dalam membangun Kota Jayapura,” ujarnya.

Dikatakannya, Kota Jayapura tidak ada bisa seperti sekarang ini tanpa jasa para pahlawan, seperti kemajuan Kota Jayapura baik pembangunan yang telah nyata maupun infrastruktur dan potensi-potensi yang dimiliki saat ini.

“Nilai-nilai para kepahlawanan senantiasa terus diteladani dan dilakukan sebaik-baiknya dalam membangun dan memajukan Kota Jayapura,” ujarnya.

Robby Awi berharap generasi muda di Kota Jayapura terus berjuang bukan dengan mengangkat senjata tapi dengan belajar sungguh-sungguh agar menjadi generasi cerdas dan membangun daerahnya.

“Semoga seluruh arwah para pahlawan yang dimakamkan di tempat ini, diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, dan anak cucu mereka diberi berkah yang melimpah,” katanya.

Try out Persipura di Jakarta ditunda sampai jadwal Liga 2 dirilis

Rencana untuk menggelar try out ke Jakarta masih dipertimbangkan oleh manajemen Persipura Jayapura, Papua. Pasalnya, sampai saat ini mereka masih menunggu jadwal pertandingan dan pembagian grup kompetisi Liga 2 dirilis oleh operator PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Manajer tim Mutiara Hitam, Yan Permenas Mandenas mengatakan pihaknya masih menunggu perihal tersebut untuk menentukan agenda try out timnya.

Mandenas menyebut, kalau saja jadwal itu keluar dalam minggu ini, timnya bisa memanfaatkan satu minggu tersisa untuk menjalani try out di Luar Papua.

“Soal rencana try out nantinya kita selesaikan proses penandatanganan MoU kita dulu. Ini kalau jadwal kompetisi sudah resmi sebenarnya kita masih punya waktu satu minggu untuk melakukan try out ke luar,” kata Mandenas, Sabtu (13/8/22).

Agenda try out tim Persipura sudah direncanakan sejak beberapa pekan lalu. Tujuannya, mereka ingin mendapatkan lawan uji coba yang sepadan untuk mengukur kesiapan skuad menjelang bergulirnya kompetisi Liga 2.

Hanya saja, manajemen Persipura sendiri baru melakukan penandatanganan MoU kerjasama dengan pihak sponsor. Mereka juga berencana melaunching skuad Persipura di Kota Jayapura usai agenda tersebut.

Selain itu, operator kompetisi Liga 2, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sampai saat ini juga belum merilis jadwal pertandingan dan pembagian grup, meskipun sudah menetapkan akan memulai kompetisi pada 27 Agustus mendatang.

Sebelumnya, sang juru taktik, Ricky Nelson mengatakan timnya masih menunggu perintah dari Manajer Yan Permenas Mandenas, terkait kapan timnya akan bertolak ke Jakarta.

“Sementara ini kita masih menunggu kabar dari Pak Manajer, untuk kepastiannya tanggal berapa kita akan berangkat ke Jakarta untuk menjalani try out,” kata Ricky Nelson, Senin (8/8/22) lalu.

Eks pelatih klub Sulut United itu membeberkan, timnya butuh melakukan try out untuk mencari lawan tanding yang sepadan untuk mematangkan persiapan timnya sebelum mengarungi kompetisi Liga 2 yang dijadwalkan akan digulirkan pada akhir Agustus nanti.

“Kalau ke Jakarta nanti tim kita sudah siap, memang di sana kita harus cari lawan tanding juga. Kalau menurut saya kita sudah harus cari lawan uji coba yang sepadan,” bebernya.

Berdasarkan pernyataan PT LIB, kompetisi Liga 2 akan digelar pada 27 Agustus 2022. Artinya, Persipura hanya menyisakan waktu persiapan selama dua minggu menuju kompetisi.

Saat ini, Yustinus Pae dan kolega masih mematangkan kesiapan tim mereka dalam pemusatan latihan yang digelar di Kawasan Olahraga Lukas Enembe, Kampung Harapan Sentani, Kabupaten Jayapura.

Sunday, August 7, 2022

Warga Kaimana segera nikmati air bersih

Warga Kaimana, Papua Barat yang bermukim di wilayah perkotaan dalam waktu dekat segera menikmati aliran air bersih masuk ke rumah mereka.

Bupati Kaimana Freddy Thie mengatakan dirinya bersama sejumlah pejabat Pemkab Kaimana pada Sabtu (6/8), meninjau sumber air bersih yang terdapat di Kilometer 14, Kilometer 06, Kilometer 05, dan Kali Torabe yang terletak di kawasan Batu Putih, Kaimana Kota.

Kegiatan itu untuk mencari tahu kendala yang selama ini dialami oleh pemda setempat, sehingga sampai saat ini belum ada penyaluran air bersih ke rumah masyarakat. Padahal, Kaimana memiliki sumber air bersih yang melimpah.

Bupati Freddy menyebut bukan hanya sumber air yang sudah tersedia, tapi juga jaringan instalasi pipa juga sudah ada. Namun yang cukup mengherankan, ketersediaan air bersih selalu menjadi keluhan masyarakat sejak Kabupaten Kaimana berdiri sendiri pada 2003 hingga kini.

“Saya bukan orang teknisi pengairan, tetapi melihat ketersediaan sumber air dan jaringan pipa yang sudah ada, bagi saya ini bukan masalah besar. Hanya butuh beberapa sentuhan, air pasti sudah bisa mengalir ke rumah masyarakat,” kata Bupati Fredy saat dihubungi dari Manokwari, Minggu (7/8/2022).

Ikut mendampingi Bupati Freddy dalam peninjauan itu yakni Sekretaris Daerah Kaimana Donald R Wakum dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaimana Viktor Klau.

Dengan potensi air bersih yang melimpah di sekitar Kota Kaimana, Bupati Freddy menyampaikan komitmennya untuk segera menyelesaikan persoalan ini.

“Saya pastikan dalam waktu satu bulan air dari Kilometer 14 sudah bisa dialirkan ke IPA (Instalasi Penampungan Air) yang ada di Kilometer 06. Setelah itu, baru kita pikirkan kembali agar air ini bisa disuplai ke masyarakat melalui jaringan pipa yang sudah ada,” ujarnya.

Ia juga langsung menginstruksikan Kepala Dinas PU Kaimana untuk bergerak cepat membenahi jaringan pipa yang sudah rusak, serta menyediakan peralatan yang dibutuhkan.

“Kalau butuh profesional yang memiliki latar belakang keilmuan di bidang ini, silakan segera dicari dan datangkan ke Kaimana. Jangan ditunda-tunda lagi. Tahun ini air bersih harus sudah mengalir ke rumah masyarakat,” ujar Freddy menegaskan.

Freddy juga mengajak jajaran Pemkab Kaimana untuk peka dan peduli terhadap kebutuhan masyarakat yang harus dilayani, meskipun itu dilakukan pada hari libur kerja.

“Di pemerintahan kita ini, hari kerja atau hari libur sama saja. Niat kita membantu kebutuhan dasar masyarakat, dalam hal ini ketersediaan air bersih. Untuk melaksanakan niat tersebut, kita tidak boleh kaku dengan jam kerja. Kapan pun, di mana pun, kalau masih bisa kerja, ya kita harus kerja,” ujarnya.

Pimpinan Umum Media Jubi Papua Raih Penghargaan Udin Award 2022

Pemimpin Umum Media Jubi Papua yang juga mantan Ketua AJI Jayapura, Papua Victor Mambor mendapatkan penghargaan Udin Award dalam perayaan ulang tahun Aliansi Jurnalis Independen – AJI ke-28.

Victor Mambor merupakan jurnalis asli Papua yang sudah mendedikasikan hidupnya selama puluhan tahun di bidang jurnalisme.

Dikutip dari Tempo.co pemberian Udin Award telah menjadi agenda rutin dalam setiap perayaan HUT AJI. Nama Udin Award diambil dari nama Jurnalis Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin atau akrab disapa Udin. Ketika melakukan liputan di Yogyakarta pada 1996, Udin mengalami penganiayaan dan intimidasi.

Berita yang ditulisnya pada 13 Agustus 1996 menjadi akar dari penganiayaan tersebut. Akibat penganiayaan yang dialaminya, pada 16 Agustus 1996, Udin meninggal dunia. Hingga kini, kasus pembunuhan Udin tidak terungkap dan pembunuhnya masih berkeliaran.

Victor kerap dituduh sebagai otak di balik terjadinya demonstrasi, di mana yang menuduh pun tak jua menemukan buktinya. Selain itu, Victor pun sering mengalami kekerasan digital dan perusakan inventaris pribadi.

Baru-baru ini, kendaraan roda empat milik Victor dirusak orang tak dikenal. Sebelum itu, sosial media miliknya juga didoxing, serta data pribadinya diumbar di dunia maya.

Walau begitu, Victor bersama Jubi terus meletakkan dasar dan prinsip jurnalisme dalam karya-karya jurnalistiknya. Atas dasar itulah, sejumlah dewan juri memilih Victor untuk mendapatkan Udin Award di 2022 ini.

Dalam unggahan di media sosialnya, Victor pun mengucapkan terima kasih atas penghargaan Udin Award ini.

“Penghargaan ini tentunya mengingatkan kita kembali bahwa intimidasi, kriminalisasi, kekerasan fisik, verbal dan digital terhadap jurnalis seperti yang dialami oleh Fuad Muhammad Syafruddin (Udin), pemilik nama penghargaan ini, masih ada hingga saat ini dan kita masih berjuang demi pers yang bebas,” ungkapnya, Minggu (07/08/2022).

Victor melanjutkan, meskipun secara umum Indonesia menghadapi tekanan oligarki dan ruang demokrasi, namun secara khusus harus mandiri bahwa kebebasan pers di Tanah Papua, masih berada di posisi paling rendah di Indonesia.

Jika kita percaya bahwa pers adalah pilar demokrasi keempat, maka sudah seharusnya kita mendorong kebebasan yang lebih baik di Tanah Papua agar demokrasi di Tanah Papua semakin baik, sehingga benar-benar menjadi surga kecil yang jatuh ke bumi,” tulisnya.

Malam resepsi HUT AJI ke-28 ini dihadiri oleh ratusan orang secara digital. Tahun 2022 menjadi tahun ketiga AJI merayakan ulang tahunnya secara digital akibat Pandemi Covid-19.

“Semoga tahun depan kita bisa dilaksanakan secara langsung. Terima kasih kepada seluruh anggota AJI dan rekan-rekan mitra AJI,” ungkap Sekjen AJI Indonesia, Ika Ningtyas.

Selain itu, dalam resepsi HUT AJI ke-28 ini, ada nomor nama yang mendapatkan penghargaan. Yakni, peraih penghargaan Tasrif Award yakni Herlambang Perdana dan Project Multatuli. Sedangkan SK Trimurti Award diraih oleh Puji Astuti.

Ada penghargaan baru di HUT AJI ke-28 ini, yakni penghargaan pada Lembaga Pers Mahasiswa Lintas IAIN Ambon, serta penghargaan pada jurnalisme warga versi perorangan yakni Buono dan versi lembaga yakni Nggalek.co.

Bupati Kaimana, Soal Air Bersih bagi Warga bukan Masalah Besar

Bupati Kaimana, Papua Barat, Freddy Thie memastikan warga yang bermukim di wilayah perkotaan Kaimana dalam waktu dekat segera menikmati aliran air bersih masuk ke rumah mereka.

Bupati Freddy Thie yang dihubungi dari Manokwari, Minggu, mengatakan dirinya bersama sejumlah pejabat Pemkab Kaimana pada Sabtu (6/8), meninjau sumber air bersih yang terdapat di Kilometer 14, Kilometer 06, Kilometer 05, dan Kali Torabe yang terletak di kawasan Batu Putih, Kaimana Kota.

Kegiatan itu untuk mencari tahu kendala yang selama ini dialami oleh pemda setempat, sehingga sampai saat ini belum ada penyaluran air bersih ke rumah masyarakat. Padahal, Kaimana memiliki sumber air bersih yang melimpah.

Freddy menyebut bukan hanya sumber air yang sudah tersedia, tapi juga jaringan instalasi pipa juga sudah ada. Namun yang cukup mengherankan, ketersediaan air bersih selalu menjadi keluhan masyarakat sejak Kabupaten Kaimana berdiri sendiri pada 2003 hingga kini.

“Saya bukan orang teknisi pengairan, tetapi melihat ketersediaan sumber air dan jaringan pipa yang sudah ada, bagi saya ini bukan masalah besar. Hanya butuh beberapa sentuhan, air pasti sudah bisa mengalir ke rumah masyarakat,” katanya dikutip ANTARA.

Ikut mendampingi Bupati Freddy dalam peninjauan itu yakni Sekretaris Daerah Kaimana Donald R Wakum dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kaimana Viktor Klau.

Dengan potensi air bersih yang melimpah di sekitar Kota Kaimana, Bupati Freddy menyampaikan komitmennya untuk segera menyelesaikan persoalan ini.

“Saya pastikan dalam waktu satu bulan air dari Kilometer 14 sudah bisa dialirkan ke IPA (Instalasi Penampungan Air) yang ada di Kilometer 06. Setelah itu, baru kita pikirkan kembali agar air ini bisa disuplai ke masyarakat melalui jaringan pipa yang sudah ada,” ujarnya.

Ia juga langsung menginstruksikan Kepala Dinas PU Kaimana untuk bergerak cepat membenahi jaringan pipa yang sudah rusak, serta menyediakan peralatan yang dibutuhkan.

“Kalau butuh profesional yang memiliki latar belakang keilmuan di bidang ini, silakan segera dicari dan datangkan ke Kaimana. Jangan ditunda-tunda lagi. Tahun ini air bersih harus sudah mengalir ke rumah masyarakat,” ujar Freddy menegaskan.

Freddy juga mengajak jajaran Pemkab Kaimana untuk peka dan peduli terhadap kebutuhan masyarakat yang harus dilayani, meskipun itu dilakukan pada hari libur kerja.

“Di pemerintahan kita ini, hari kerja atau hari libur sama saja. Niat kita membantu kebutuhan dasar masyarakat, dalam hal ini ketersediaan air bersih. Untuk melaksanakan niat tersebut, kita tidak boleh kaku dengan jam kerja. Kapan pun, di mana pun, kalau masih bisa kerja, ya kita harus kerja,” ujarnya.

Friday, August 5, 2022

Atlet NPC Papua Raih Medali Emas Hingga Hari ke-5 Asean Para Games

National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Papua akhirnya berhasil memenuhi bahkan melampaui target yang mereka bidik pada ASEAN Para Games ke-11 di Solo, Jawa Tengah.

Hingga hari kelima, Kamis (4/8/22), atlet-atlet NPCI Papua sudah menggondol enam medali emas.

Sebelum ajang multievent olahraga digelar, Ketua Umum NPCI Papua, H. Jayakusuma, mengatakan jika memprediksikan lima medali emas bisa dibawa pulang.

“Kita prediksi medali yang bisa diraih saya berhitung ada lima medali emas, syukur-syukur bisa lebih. Mudah-mudahan bisa terwujud dan dipenuhi itu. Kita berharap mudah-mudahan semua atlet NPC Papua ini bisa berjuang maksimal. Kita juga sudah bertemu dengan pengurus dan menyampaikan untuk memberikan semangat mereka,” kata Jayakusuma.

Target lima medali emas itu akhirnya bisa dilampaui, di mana sampai hari kelima pertandingan di ASEAN Para Games ini, atlet-atlet NPCI Papua berhasil menyumbangkan enam medali emas.

Medali emas pertama dipersembahkan Marinus Yowei dan Menaser Numberi dari cabor renang nomor 4×100 meter medley relay putra. Dari cabor atletik, Dapiel Bayage sukses menyumbangkan medali emas lompat tinggi dan Maria Wilil juga memetik medali emas lempar lembing.

Dari panahan, Mahda Aulia juga berhasil menyumbangkan satu medali emas dari nomor beregu recurve. Dua medali emas menyusul dari Hana Resty di cabor tenis meja.

Tak hanya memperoleh enam medali emas, atlet NPCI Papua juga sudah menyabet tujuh medali perak dan tujuh medali perunggu hingga hari kelima ASEAN Para Games Solo.

Mereka masih berpotensi menambah pundi-pundi medali emas cabang olahraga renang, atletik, tenis lapangan kursi roda, dan sepak bola CP.

“Kita bersyukur atlet kita sudah meraih enam medali emas. Terima kasih untuk para atlet yang sudah berjuang dan berprestasi. Kita berharap di nomor-nomor yang tersisa masih ada medali emas lagi yang bisa diraih oleh atlet kita,” kata Jayakusuma.

Pada ASEAN para Games Solo kali ini, NPCI Papua mengirimkan 19 atletnya untuk memperkuat kontingen NPC Indonesia, di antaranya Hana Resti dan Ida Yanni (Tenis Meja), Dapiel Bayage dan Maria Willil (Atletik), Menaser Numberi, Marinus Melianus Jowei, Marlanda Oropa (Renang ), Rexus Ohee (Boccia), Efi Yikwa (Sepak bola Cerebral Palsy), Agus Fitriadi, Daryoko, Ndaru Patma Putri, Siti Hanna Komala Sari (Tenis Lapangan Kursi Roda), Mahda Aulia (Panahan), Yunia Winarni (Bulutangkis), Nurul Fadilah, Novia Larasati, Junaedi (Judo Tuna Netra), dan Alfrets Dien (Catur).

Pemda Lanny Jaya Kirim 11 Tenaga Medis ke Distrik Kuyawage

Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya di Provinsi Papua pada Kamis mengirim tim yang terdiri atas 11 tenaga medis untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak kekeringan di Distrik Kuyawage.

“Hari ini kami memberangkatkan peralatan medis dengan tenaga, sudah terjun di sana untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” kata Penjabat Bupati Lanny Jaya Petrus Wakerkwa di Wamena, Kamis dilansir Antara

Ia mengatakan bahwa pemerintah kabupaten akan mengatur penugasan tenaga medis di Distrik Kuyawage. Setelah bertugas selama beberapa minggu, tim medis akan ditarik dan diganti dengan tim yang lain.

“Kita sudah atur itu setiap beberapa minggu sekali akan diganti,” kata Petrus.

Penjabat Bupati mengatakan bahwa ada empat orang yang dilaporkan meninggal dunia di Distrik Kuyawage, tetapi belum diketahui pasti penyebabnya.

“Untuk kebenarannya kami belum menerima laporan tertulis atau laporan dari lapangan apakah meninggal karena bencana atau alami,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa selain mengirim tim medis, pemerintah kabupaten membentuk posko penanganan dampak bencana dan menyalurkan bantuan bahan makanan kepada 548 kepala keluarga yang terdampak kekeringan di Distrik Kuyawage.

“Kami telah membentuk posko darurat. Saya ketua, dibantu Dandim Jayawijaya, Kapolres Lanny Jaya, Sekda Lanny Jaya, dan beberapa (pejabat) bidang lain,” katanya.

Selain mendirikan posko, dia mengatakan, pemerintah daerah berencana membuka rekening bantuan untuk memudahkan penyaluran bantuan bagi warga yang terdampak bencana.

Kepala Kepolisian Resor Lanny Jaya AKBP Umar Nasatekay mengatakan, kepolisian resor bersama komando rayon militer siap membantu pendistribusian bantuan ke Kuyawage.

​​​​​​”Kita selalu antar ke sana, jalan darat, antar sampai Pegunungan Kuyawage. Barang ditampung di situ, nanti dibagi sama gembala-gembala gereja. Kita baru sampai di Pegunungan Kuyawage, belum sampai masuk ke sana tetapi kita tetap pantau,” katanya.

Komandan Distrik Militer 1702/Jayawijaya Letkol CPN Atenius Murip mengatakan bahwa TNI juga siap membantu pemerintah daerah mengangkut bantuan ke daerah terdampak bencana.

“Kita akan mengangkut bantuan dari Wamena (Kabupaten Jayawijaya)-Lanny Jaya dan kami akan distribusikan,” katanya.

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun u...