Tuesday, May 31, 2022

Ohh, Jadi Ini Alasan Boaz Solossa Bergabung Dengan PSS Sleman

 


Boaz Solossa Legenda Persipura Jayapura, kini telah resmi bergabung ke PSS Sleman. Boaz sudah diperkenalkan secara resmi sebagai rekrutan anyar klub berjulukan Super Elang Jawa (Elja) itu lewat akun instagram klub, Senin (30/5/22) malam.

Meskipun sebelumnya sempat dikait-kaitkan dengan Rans Cilegon FC, namun nyatanya Boaz lebih memilih PSS sebagai klub barunya untuk mengarungi kompetisi Liga 1 musim depan. Pemain asal Sorong itu mengaku kepindahannya ke PSS karena tertarik dengan fanatisme suporternya yang dikenal militan dan loyal.

“Bergabung dengan PSS adalah tantangan yang kedua, tahun kemarin saya bermain untuk Borneo FC. Alasan kuat saya bergabung di PSS Sleman karena faktor fanatisme dari supporternya dengan banyak koreo yang dilakukan. Dengan kehadiran saya di sini, mohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Sleman untuk menyatukan hati agar bisa membawa PSS Sleman lebih baik lagi,” ujar Boaz seperti dikutip dari laman resmi PSS Sleman, Selasa (31/5/22).

Mantan kapten tim Persipura Jayapura itu tak ragu menjatuhkan pilihan ke PSS. Karena ia menilai klub berwarna kebesaran hijau-hijau itu dekat dengan masyarakat Papua.

“Saya melihat suporter PSS sangat fanatik memberikan dukungan. Mereka memberikan sportivitas yang sangat baik dan luar biasa dan teman-teman suporter PSS menerima baik masyarakat Papua yang berada di Sleman,” ungkapnya.

Bukan hanya faktor supporter, Boaz juga tertarik bergabung ke PSS Sleman karena ingin berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para pemain muda.

“Kehadiran saya di sini jangan mematahkan potensi pemain muda. Saya bisa membagikan ilmu dan pengalaman yang saya dapat dari beberapa kali meraih prestasi di Liga Indonesia. Itu akan saya bagikan kepada adik-adik di Sleman,” bebernya.

“Harapannya, kehadiran saya di PSS bisa menjadi motivasi dan semangat lebih kepada adik-adik saya di sini agar PSS bisa berbicara lebih di tahun ini. Selain itu bisa memberikan motivasi kepada adik-adik agar bisa lebih berkembang tidak hanya di Sleman tapi hingga ke Timnas ke depannya,”.

Hadirnya Boaz Solossa pada PSS Sleman tersebut menadapatkan sambutan hangat dari mantan rekam setim dan juniornya di Persipura dulu yakni, Todd Rivaldo Ferre. “Selamat datang kakakku,” ujar Ferre.

Todd bersama Marckho Meraudje merupakan dua pemain asal Papua yang telah lebih dulu berseragam PSS Sleman. Todd hijrah dari Persipura, sementara Marckho memutuskan hengkang dari Borneo FC.

 

Pentingnya Pendidikan Lingkungan Hidup Bagi Anak di Kabupaten Fakfak

 


Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia Bidang Pendidikan Lingkungan Hidup dan Pendidikan Konservasi, Fitriyanti Killian, di Kampung Ugar, Senin (30/5/2022), mengatakan bahwa Kabupaten Fakfak mempunyai dua kawasan konservasi perairan yakni kawasan konservasi taman perairan Teluk Berau dan kawasan konservasi taman perairan Teluk Nusalasi-Van Den Bosch.

Dirinya mengatakan bahwa anak-anak pada dua kawasan konservasi perairan tersebut diberikan pendidikan lingkungan hidup dan konservasi. Hal ini tentu saja untuk mengedukasi secara dini pentingnya menjaga kelestarian alam untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Bukan hanya itu saja, menurut Fitriyanti pendidikan lingkungan hidup tersebut dilakukan untuk anak sekolah dasar mulai dari kelas empat hingga kelas enam. Namun, hal ini terkendala dari jumlah siswa kelas empat hingga kelas enam yang ada pada sekolah-sekolah di kawasan koservasi perairan tersebut terlalu sedikit. Maka dari itu, pendidikan lingkungan hidup ini akan dilakukan untuk seluruh siswa dari kelas satu hingga enam.

Lebih jelasnya ia menjelaskan bahwa pola PLH dilakukan dengan cara belajar sambil bermain di alam terbuka menggunakan peralatan yang memudahkan anak-anak konservasi dan biota laut serta satwa dilindungi.

Dikatakan bahwa kegiatan PLH tersebut ada satu modul berisikan sembilan materi yang digunakan untuk mengedukasi anak-anak memahami konsep Konservasi. Modul tersebut dinamakan dari gunung sampai ke laut dimana dalam modul ada materi tentang satwa yang dilindungi di darat sampai biota laut yang dilindungi.

Selain itu, materi pelestarian air bersih dan juga materi kemana sampah pergi. Khusus konsep kemana sampah pergi anak-anak diajak bermain ke gunung melihat masyarakat di gunung membuang sampah dan kemudian sampah tersebut hanyut pada aliran sungai sampai ke laut hingga merusak ekosistem terumbu karang.

Modul tersebut juga menceritakan jaring-jaring kehidupan di laut dan juga jaring-jaring kehidupan di pegunungan. Ada materi juga tentang mengenal dunia kehutanan dimana menceritakan tentang ada tiga jenis hutan yakni hutan konservasi, hutan produksi, dan hutan lindung serta cagar alam Kabupaten Fakfak.

Dikatakan bahwa selama ini hanya orang tua saja yang banyak mendapat pelatihan dan edukasi tentang lingkungan hidup dan konservasi sedangkan anak-anak jarang mendapat perhatian serupa.

Karena itu, lanjut dia, pendidikan lingkungan hidup dan konservasi dilakukan bagi anak-anak sehingga mereka teredukasi dengan baik. Sebab anak-anak sangat polos dan mereka yang sudah teredukasi bisa langsung menegur orang tua yang melakukan hal-hal pencemaran lingkungan seperti buang sampah sembarang tempat.

Ia berharap agar modul pendidikan lingkungan hidup tersebut masuk dalam kurikulum muatan lokal pada setiap sekolah dasar yang ada di Kabupaten Fakfak.

 

Pimpinan Sinode GKI Tanah Papua, Menerima Aspirasi Penolakan Bandar Antariksa Biak

 


Kepada pimpinan Sinode Gereja Kristen Injil Tanah Papua di Kota Jayapura, Gerakan Masyarakat Byak’Si menyerahkan aspirasi penolakan rencana pembangunan BandarAntariksa Biak, Kabupaten Biak Numfor, pada Senin (30/5/2022).

Hal tersebut dilakukan setelah Gerakan Masyarakat Byak’Si gagal menyampaikan aspirasinya kepada Bupati Biak Numfor dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Biak Numfor.

Aspirasi Gerakan Masyarakat Byak’Si itu diterima Ketua Sinode Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua, Pendeta Andrikus Mofu MTh. Dalam pertemuan itu, Mofu didampingi Wakil Ketua Sinode, Pendeta Hizkia Rollo, Kepala Bidang Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) GKI, Pendeta Dora Balubun dan pimpinan sinode lainnya.

Maichel Awom selaku Koordinator Gerakan Masyarakat Byak’Si menyatakan bahwa Bupati Biak Numfor dan DPRD Biak Numfor tidak mau menerima aspirasi mereka yang menolak rencana pembangunan Bandar Antariksa Biak.

“Kita aksi di sana [Biak], Bupati tolak. Kami ke Kantor Bupati Biak Numfor, [tapi Kantor Bupati] tutup pintu. Bahkan, aparat militer yang jaga. Kami ke kantor DPRD Biak Numfor juga sama. Jadi, kami bingung mau ke siapa lagi,” ujar Awom kepada Jubi di Kota Jayapura, Senin.

Menurut Awom, pemerintah pusat bersama Pemerintah Kabupaten Biak Numfor terus mendorong percepatan pembangunan Bandar Antariksa Biak yang terletak di Kampung Saukobye, Distrik Biak Utara itu. Padahal ada penolakan yang dilakukan masyarakat adat. “Masyarakat adat [Warbon] tidak terima tanahnya dipakai negara,” ujarnya.

Awom menyatakan wilayah masyarakat adat di Biak telah dipetakan sesuai hak kepemilikan ulayat tiap marga di Pulau Biak. Di atas hak ulayat masing-masing, setiap marga mencari penghidupan dan mempertahankan hidup.

Menurut Awom, masyarakat Biak berharap GKI sebagai wadah keagamaan dapat memperhatikan persoalan hak ulayat yang dihadapi oleh masyarakat Biak, khususnya masyarakat adat Warbon. Sebab Biak Numfor adalah basis terbesar dan pertama GKI di Tanah Papua.

Ia menyatakan Sinode GKI di Tanah Papua adalah salah satu pilar yang terbukti dapat mempersatukan dan menjaga keharmonisan umat atau masyarakat Biak, maupun masyarakat Papua pada umumnya.”Kami [masyarakat Biak] minta perhatian dari Sinode GKI di Tanah Papua,” katanya.

Kepala Bidang KPKC GKI di Tanah Papua, Pendeta Dora Balubun menyatakan persoalan penolakan Bandar Antariksa Biak itu membutuhkan dukungan suara dari banyak pihak. Menurutnya, gereja akan mengambil tindakan dan akan mendorong agar masalah penolakan warga Biak terhadap rencana pembangunan bandar antariksa di Biak dibahas dalam sidang sinode.

Monday, May 30, 2022

Hari Penyu Sedunia! 20 penyu Lekang dilepasliarkan di Pantai Marekisi Depapre

 


Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua bersama kelompok Desa Binaan Konservasi Marekisi Nung dan PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua melepasliarkan 20 ekor penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Marekisi, Kampung Yewena, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu (28/5/2022). Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Penyu Sedunia yang diperingati setiap tanggal 23 Mei.

Pendamping Desa Binaan Konservasi Marekisi Nung, Taufik, menjelaskan bahwa kegiatan lepas liar ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kelestarian keanekaragaman hayati, khususnya penyu Lekang. Pantai Marekisi merupakan tempat indukan penyu Lekang menyimpan telur pada setiap musim.

“Salah satu keistimewaan penyu Lekang dapat dilihat dari status konservasinya, baik di lingkup regional maupun internasional,” ujarnya.

Di Indonesia sendiri ternyata penyu Lekang ini dilindungi oleh undang-undang loh. Hal ini berdasarkan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi.

Kenapa dilindungi? Karena penyu Lekang ini berstatur Vulnerable/VU (rentan) berdasarkan daftar merah IUCN. Taufik menjalaskan spesies ini terancam punah kecuali bila kondisi yang menekan kelangsungan hidup dan perkembangbiakannya berangsur membaik. Sebab kerentanannya, penyu Lekang termasuk Appendix 1 CITES, yaitu spesies yang dilarang segala bentuk perdagangannya.

Menurut Taufik faktor terbesar yang memengaruhi penurunan populasi penyu lekang bersifat antropogenik, yaitu bahaya yang timbul akibat ulah manusia. Contoh paling dekat dapat dijumpai di Kampung Yewena sebelum Karel Indey menginisiasi pelestarian penyu Lekang di sana.

Dulu masyarakat Kampung Yewena mengonsumsi daging dan telur penyu Lekang tanpa mempertimbangkan kelangsungan hidup dan jumlah populasinya di alam. Karel Indey mulai melakukan penyelamatan penyu lekang pada tahun 1995 dengan cara yang sangat sederhana.

Ia berpikir tindakan penyelamatan itu sangat perlu bila tak ingin penyu Lekang mengalami kepunahan. Harapan Karel Indey mulai terang ketika BBKSDA Papua membentuk kelompok Desa Binaan Konservasi Marekisi Nung pada 21 April 2021, dengan fokus kegiatan pelestarian penyu, khususnya spesies penyu Lekang. Itu terjadi setelah bertahun-tahun Karel Indey bekerja sendiri.

“Sampai saat ini Kelompok Desa Binaan Konservasi Marekisi Nung telah memiliki bak penampungan dan pembesaran, serta telah melepasliarkan 96 tukik penyu Lekang di Pantai Marekisi pada 3 September 2021. Sementara di bak pembesaran, Kelompok Marekisi Nung saat ini merawat sekitar 200 tukik. Kepedulian terhadap penyu lekang di Kampung Yewena juga datang dari PLN UIP Maluku Papua,” ujarnya.

Pada momentum pelepasliaran penyu Lekang ini, PLN UIP Maluku Papua menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp75 juta kepada Kelompok Desa Binaan Marekisi Nung. Bantuan tersebut dicanangkan untuk membangun lima bak penetasan penyu dengan kapasitas keseluruhan mencapai 800 tukik.

General Manager PLN UIP Maluku Papua, Sukahar, menyatakan program bantuan konservasi ini merupakan langkah sinergi PLN bersama BBKSDA Papua dalam memastikan pembangunan yang berkelanjutan.

“Upaya pembangunan infrastruktur kelistrikan, khususnya di daerah Kabupaten Jayapura, tentunya PLN tidak dapat bekerja sendiri. Melalui program pelestarian lingkungan bersama masyarakat serta bekerja sama dengan BBKSDA Papua merupakan salah satu upaya kami dalam memastikan pembangunan kelistrikan sudah memenuhi asas berkelanjutan,” katanya.

Pelaksana Tugas Kepala BBKSDA Papua, Abdul Azis Bakry, menyampaikan terima kasih kepada PLN UIP Maluku Papua atas besarnya kepedulian terhadap pelestarian penyu Lekang di Kampung Yewena.

Ia berharap masyarakat Desa Binaan Marekisi Nung dapat memanfaatkan dana bantuan tersebut secara optimal. Azis juga memberikan apresiasi kepada kelompok Desa Binaan Marekisi Nung, khususnya kepada Karel Indey sebagai pelopor pelestarian penyu di Kampung Yewena.

“Melestarikan penyu ini benar-benar dilandasi jiwa konservasi berdasarkan kesadaran yang muncul dari dalam diri beliau sendiri,” ujarnya.

Lebih dari itu, menurut Abdul hal yang membuat takjub adalah kemahiran beliau dalam menafsirkan alam. Proses menetaskan dan membesarkan tukik sampai siap dilepasliarkan dipelajari dari kebiasaan penyu itu sendiri.

“Beliau melihat bagaimana indukan-indukan penyu menyimpan telur di dalam pasir dan seterusnya. Beliau lakukan itu di rumah karena kalau telur-telur tetap di pantai, predatornya terlalu banyak, terutama manusia. Saya rasa tindakan Pak Karel sangat luar biasa,” katanya.

 

TPNPB dan Brimob Baku Tembak di Ilaga Papua, Remaja 17 Tahun Jadi Korban

 


Pada Jumat petang (27/05/2022) terjadi baku tembak antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB dengan Pasukan Brimob, di Lapangan Trikora Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Akibat dari kejadian tersebut, seorang anak remaja berusia 17 tahun yakni Lenus Murib pun tertembak pada saat berlari untuk menyelamatkan diri, dan meninggal dunia.

Seperti yang dilansir dari Jubi, seorang warga mengatakan bahwa kontak tembak tersebut terjadi secara mendadak ketika warga tengah mengikuti pesta bakar batu di Lapangan Trikora Kago pada Jumat sore. Adapun pesta bakar batu tersebut diselenggarakan Klasis Gereja Kemah Injil Papua (GKIP) Ilaga.

Awalnya terdengar ledakan yang membuat ratusan warga terkejut dan berhamburan lari karena panik akibat dari suara tersebut. Ternyata suara ledakan itu ditimbulkan dari generator listrik yang meletup pada saat dinyalakan. Sementara itu, masih ada sebagian warga lainnya yang berada di Lapangan Trikora Kago.

Warga yang masih berada di sana terjebak dalam situasi baku tembak itu, dan berusaha melarikan diri. Salah satunya, Lenus Murib, anak berumur 17 tahun yang berasal dari Kampung Tebenggi, Ditrik Gome Utara.

“Mereka [TPNPB dan Brimob] baku tembak di tengah Lapangan Kago. Saat Lenus Murib lari untuk berlindung, dia tertembak di bagian perut, dan meninggal. Dia adalah warga biasa yang berasal dari Kampung Tebenggi,” ujar Mabel salah satu warga.

Menurutnya, kontak tembak di Lapangan Kago itu bermulai sekitar pukul 17.27 WP dan masih berlanjut hingga sekitar pukul 18.21 WP.

Kerabat Lenus Murib, Ison Magai membenarkan Lenus Murib meninggal karena tertembak dalam insiden kontak tembak di Lapangan Kago pada Jumat.

“Lenus Murib baru berusia 17 tahun. Dia murni masyarakat sipil dari Kampung Tebenggi. Hari Sabtu ini, sekitar pukul 15.10 WP, jenazahnya sudah diperabukan di Kampung Tebenggi,” jelas Magai.

Distrik Ilaga di Kabupaten Puncak merupakan salah satu titik konflik bersenjata di Papua. Pada 13 Mei 2022 lalu, terjadi pembakaran perumahan guru SMA Negeri 1 di Kampung Wako. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Polisi menuding pembakaran itu dilakukan oleh TPNPB, namun TPNPB membantah tudingan itu.

Pada 11 Mei 2022, seorang sopir truk bernama Nober Palintin (31 tahun) tewas ditembak di Kali Jilame, Ilaga. TPNPB mengaku bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan Palintin itu.

Sunday, May 29, 2022

Update Penyelidikan Dugaan Pembakaran di Dogiyai, Komnas HAM temukan Jerigen Berbau Bensin

 

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) perwakilan Papua, segera menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan atas dugaan pembakaran di Kabupaten Dogiyai pada 22 Mei 2022 malam hingga 23 Mei 2022 dini hari. Frits Ramandey selaku Kepala Komnas HAM perwakilan Papua, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan lapangan dan penyelidikan pada 27 Mei 2022.

Dari hasil investigasi itu, Komnas HAM perwakilan Papua mencatat ada 17 bangunan yang diduga dibakar. Bangunan ini terdiri dari Sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPNB), dan rumah warga yang sekaligus difungsikan sebagai los berjualan.

“Kami juga menemukan sejumlah kendaraan bermotor dan material lain seperti unit usaha WiFi dan bahan-bahan sembako turut terbakar,” ujar Frits Ramandey, dilansir dari Jubi, Minggu (29/5/2022) petang.

Menurutnya, peristiwa tersebut juga mengakibatkan sebagian bangunan milik seorang guru SD YPPK ikut terbakar. Selain itu, Komnas HAM perwakilan Papua menemukan dugaan bahwa kejadian tersebut telah dipersiapkan. Sebab, ditemukan ada beberapa jeriken berbau bensin di dua lokasi kejadian.

“Kami juga menemukan ada [atap] seng yang digunakan sebagai pagar di bagian bangunan [yang] digunting. Diduga untuk jadikan akses masuk melakukan pembakaran,” ujarnya.

Frits Ramandey mengatakan, apabila mengacu pada hasil investigasi dan fakta kesaksian, pihaknya menduga itu adalah pembakaran. Dugaan pelaku bisa saja individu atau sekelompok orang.

“Kami menemukan adanya pola pembakaran yang hampir sama, dengan dua aksi pembakaran sebelumnya pada 2019. Selain itu, ada dua anggota TNI terkena panah,” jelasnya.

Komnas HAM perwakilan Papua berharap Polres Dogiay dan Polda Papua dapat mengungkap siapa terduga pelaku pembakaran.

Katanya, Komnas HAM RI perwakilan Papua juga menyampaikan beberapa rekomendasi, untuk ditindaklanjuti oleh para pihak terkait. Rekomendasi itu di antaranya mendorong Polres Dogiai dan Polda Papua mendalami fakta-fakta pembakaran, serta kesaksian untuk memastikan siapa pelaku.

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dogiyai, diminta berkoordinasi dengan forkopimda, pihak gereja, dewan adat dan para kepala suku dalam penanganan korban setelah dugaan pembakaran itu. Ini dianggap penting untuk proses pemulihan kondisi sosial di Kabupaten Dogiai setelah peristiwa tersebut.

“Komnas HAM menyerukan agar masyarakat dan organisasi masyarakat sipil, menyampaikan aspirasi dengan cara demokratis, sesuai mekanisme, dan menghindari aksi-aksi yang dapat berujung kekerasan,” ucapnya.

Komnas HAM perwakilan Papua, juga meminta Pemkab Dogiyai dapat membangun kembali fasilitas kopel-kopel usaha milik masyarakat yang diduga dibakar, dalam rangka pemulihan aktivitas ekonomi.

Sementara itu, Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan, hingga kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

Ia menegaskan belum ada penetapan pihak yang diduga sebagai pelaku atau ditetapkan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Status DPO terhadap Ketua KNPB Dogiyai adalah hoaks.

“Hingga kini kami masih mendalami peristiwa itu, untuk mengungkap kebenaran siapa pelaku di balik kejadian ini,” kata Samuel D Tatiratu, Minggu (29/5/2022).

Ia meminta warga Dogiyai tidak terpengaruh berbagai isu yang beredar, agar situasi kamtibmas di sana tetap terjaga.

 

Wednesday, May 25, 2022

106 Kepala Sekolah Pemprov Papua Dilantik Secara Daring

 


Sebanyak 106 kepala sekolah (SMA, SMK, dan SLB) 29 kabupaten/kota di Papua dilantik secara daring oleh Sekretaris Daerah Papua, Ridwan Rumasukun, di Sasana Krida Kantor Gubernur Papua, Jalan Soa Siu Dok 2 Jayapura, Rabu (25/5/2022).

Ridwan Rumasukun dalam arahannya meminta para kepala sekolah yang baru dilantik untuk selalu ingat akan pesan Ki Hadjar Dewantara dalam menjalankan tugas, yakni Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Kepalasekolah harus bisa memberikan teladan atau contoh yang baik bagi guru, siswa, maupun tenaga kependidikan, dan mampu ciptakan ide untuk meningatkan mutu pendidikan,” kata Ridwan.

Oleh karena itu, dirinya meminta para kepala sekolah untuk menjalankan tugas dengan baik dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Papua.

“Kinerja saudara akan dievaluasi setiap tahun, mengikuti komponen tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi pada guru serta tenaga kependidikan,”.

“Hasil penilaian kinerja tersebut menjadi bahan pemberhentian penugasan maupun perpanjangan masa tugas,” tegasnya.

Sementara kepada para mantan kepala sekolah yang kembali bertugas menjadi guru, Ridwan berpesan agar bisa menjadi pendidik yang lebih baik, sebab dimanapun Pegawai Negeri Sipil (PNS) bekerja harus memberikan manfaat bagi organisasi.

“Profesi guru adalah sangat mulia karena menyampaikan ilmu kepada siswa. Seluruh warga Papua menaruh harapan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang handal,” katanya.

Ridwan menambahkan, cara melindungi masyarakat adalah dengan memberikan pendidikan yang baik, berkualitas, dan berkarakter.

“Dengan begitu siswa akan berkembang menjadi pemuda yang tangguh dan mampu bersaing di kanca nasional maupun internasional,” tutupnya.

 

Polisi Tahan Operator Foklift Karena Kasus Kecelakaan Kerja Pabrik Semen Maruni

 


HA Pria 18 Tahun asal Flores Nusa Tenggara Timur ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa kecelakaan kerja di Pabrik Semen Conch Maruni, Distrik Manokwari Selatan Selasa (24/5/2022).

HA merupakan Operator Forklift yang mengangkut semen sekitar 2 Ton dari area produksi ke tempat pengumpulan. Forklift yang dioperasikannya melindas Mohamad Ramli, asal Bantaeng Sulawesi Selatan, saat melintas.

“Kita sudah tahan HA selama 20 Hari ke depan, setelah tadi kita tetapkan sebagai tersangka berdasarkan dua alat bukti permulaan” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimsus) Polda Papua Barat, Rabu (25/5/2022).

Berdasarkan hasil penyelidikan, penyidik meningkatkan status penyelidikan ke Penyidikan, HA yang telah diamankan sejak Selasa sore lalu resmi ditahan di rutan Polda Papua Barat Rabu ini.

“Penahanan tersangka berdasarkan subjektivitas penyidik , dikhawatirkan jangan sampai melarikan diri” tuturnya.

Penyidik juga menemukan fakta bahwa HA tidak memiliki sertifikat operator Forklift. Padahal berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 09/VII/ 2010 bahwa pengoperasian Forklift Operator harus memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh tiga lembaga, salah satunya Kementerian Tenaga Kerja.

“HA ini sebenarnya karyawan produksi, Dia sering mengoperasikan Forklift, kebetulan saat kejadian ia berinisiatif mengoperasikan Forklift hingga terjadi peristiwa itu” katanya.

HA dikenakan pasal 359 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara.

Tomi, Humas PT. SDIC Maruni dan juga Levina selaku HRD perusahaan yang dikonfirmasi melalui sambungan telpon dan pesan WhatsApp, belum memberikan tanggapan. Jurnalis Jubi sempat mendatangi kantor perusahaan. Namun tidak diizinkan masuk oleh pihak keamanan perusahaan. Alasannya belum membuat janji .

 

Disnakertran Papua Barat Investigas Kecelakaan Kerja yang tewaskan 1 Karyawan Pabrik Semen Maruni

Ermawati Siregar selaku Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Papua Barat menyatakan bahwa pihaknya masih belum menerima laporan tentang kecelakaan kerja yang menewaskan Mohamad Ramli yang bekerja di pabrik semen PT SDIC Maruni.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh dirinya di Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat pada Selasa (24/05). Pada kesempatan kali itu, Siregar  menjelaskan bahwa dirinya telah mengetahui peristiwa tersebut dari pemberitaan media, namun belum menerima laporan dari manajemen PT SDIC Maruni.

“Kami juga baru tahu,  kami tahu dari media,” ujar Ermawati Siregar.

Siregar menyatakan pihaknya telah berupaya menghubungi PT SDIC, namun manajemen belum menjawab upaya konfirmasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Papua Barat.

“Mereka tidak menjawab, bahkan sampai pukul 15.00 WP. Akhirnya saya coba konfirmasi melalui salah satu karyawan di sana, dan dia membenarkan adanya kecelakaankerja” ucapnya.

Ia menegaskan pihak pengusaha wajib mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja. Siregar menyatakan Disnakertran Papua Barat akan turun ke lokasi kecelakaan kerja itu dan melakukan investigasi.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Barat, Kombes  Adam Erwindi menyatakan kecelakaan kerja di pabrik semen PT SDIC itu terjadi pada Selasa pukul 09.45 WP.

“Korban Mohamad Ramli tertabrak forklift yang dikendarai oleh pengemudi berinisial HA. Korban langsung tewas,” kata Adam.

Menurut Adam, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Olah TKP itu dilakukan pada Selasa sekitar pukul 10.09 WP.

 

Tuesday, May 24, 2022

Terpilih Kembali! Jaya Kusuma Kembali Nahkodai NPC Papua

 


Usai terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) yang digelar di Kabupaten Biak, Selasa (24/5) Siang. H. Jaya Kusuma akan kembali menahkodai organisasi National Paralympic Committee atau NPC Provinsi Papua.

Setelah sebelumnya berandil besar dalam membawa NPC Papua sebagai juara umum Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) XVI tahun 2021. Kini dirinya kembali melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan organisasi tersebut untuk periode 2022-2027.

“Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan kepercayaan bagi saya untuk duduk kembali memimpin NPC Papua periode 2022-2027. Banyak makna yang bisa diambil dan harus punya rasa dan punya hati miliki NPC. Tidak ada niat lain,” ujar H. Jaya.

Menurutnya, mengemban tugas ini sangat berat bagi dirinya. Namun, karena dukungan dari teman-teman dirinya pun akan melanjutkan kepemimpinannya hingga 2027 nanti. 

"Menurut saya pribadi sangat berat melaksanakan amanah ini tapi karena teman-teman semua saya aklamasi dan lanjutkan, tetapi saya percaya saya tidak akan berjalan sendiri pasti akan mendapatkan dukungan dari teman-teman Kabupaten Kota,” ujarnya.

Ia mengajak seluruh pengurus untuk merapatkan barisan, bersinergi mempersiapkan para atlet untuk mempertahankan prestasi di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Medan tahun 2024 mendatang.

“Di Pelatnas kita ada 27 orang dan kita sudah berhitung medali emas sudah ada 27 juga. Tugas berat karena kita harus mempertahankan prestasi yang sudah diraih waktu Peparnas XVI. Kita juga sudah persiapkan para atlet menatap Peparnas XVII di Medan tahun 2024 mendatang, selain juga ada beberapa atlet kita yang masuk ke Pelatnas APG dan Asian Games,” ujarnya.

Ketua tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) NPC Papua, Prof. Saharudin Ita mengimbau kepada pengurus yang baru untuk bisa mempertahankan prestasi yang diraih pada Peparnas XVI tahun 2021 lalu.

“Mendapatkan 127 medali emas dan jadi juara umum itu tidak gampang. Di kepengurusan yang baru ini, meski cashing-nya berbeda tapi isinya harus berbeda, dan kami siap membantu dan memback up untuk mengembangkan dan membina para atlet,” kata Saharudin.

Ketua Bidang Humas NPC Indonesia, Heri Isranto menyampaikan pesan Ketua Umum, Seny Marbun memberikan apresiasi kepada NPC Pusat yang telah melaksanakan Musorprov dengan begitu cepat dan berjalan lancar tanpa ada kendala apapun.

“Dengan adanya pemilihan secara aklamasi itu pertanda bahwa teman-teman telah luar biasa dalam berorganisasi. Yang kita bangun adalah kebersamaan seperti pesan Ketum NPC Indonesia,” kata Heri.

Asisten I Setda Kabupaten Biak, Mahasunu, juga mengimbau kepada NPC Papua agar hasil dalam musyawarah tersebut bisa berdampak pada pembinaan prestasi.

“Ini yang menjadi catatan serius kita agar atlet bisa berprestasi dan tidak hanya sekadar slogan,” imbaunya.

Sambut Kongres Masyarakat Adat Nusantara, Dinkes Jayapura Siapkan Kelambu dan Posko Kesehatan

 


Jayapura merupakan salah satu daerah endemis malaria. Maka dari itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura akan menyiapkan kelambu dirumah-rumah warga yang dijadikan tempat tinggal peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara atau KMAN. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Khairul Lie selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura pada Senin (23/05).

Bukan hanya kelambu saja, Dinkes juga akan menyiapkan beberapa posko-posko kesehatan di masing-masing kampong, serta dilengkapi dengan peralatan obat-obatan dan tenaga medisnya.

“Rumah yang ada ventilasinya akan disediakan juga obat semprot nyamuk, agar tidak terjadi penularan malaria atau peserta pulang dari sini dengan membawa penyakit malaria ke kampung halamannya,” ujar Khairul.

Menurutnya, pihaknya sangat siap dan mendukung seluruh kegiatan KMAN di Kabupaten Jayapura, melalui pelayanan kesehatan yang optimal. “Keterbukaan dan kejujuran masyarakat juga dibutuhkan di sini, sehingga nanti dalam proses pelaksanaan kegiatan, tidak ada salah persepsi yang mengganggu hubungan komunikasi antara peserta, pemilik rumah, dan panitia,” jelasnya.

Ketua Badan Pengurus Harian AMAN Jayapura, Benhur Wally mengatakan pihaknya sedang turun lapangan untuk mendata dan memastikan semua rumah warga, yang akan ditinggali oleh peserta kongres nanti.

“Secara acak setiap rumah dipastikan, dari pemilik rumah, jumlah anggota keluarga, kualitas bangunan rumahnya, termasuk sanitasi air bersih, dan lampu penerangan. Jika ada yang perlu ditambahkan oleh paniatia, maka panitia melalui tim teknis langsung mengerjakan bagian mereka,” pungkasnya.

Aspirasi Mahasiswa Manokwari Ditanggapi Oleh Bupati Jayawijaya

 

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, segera merehabilitasi asrama mahasiswa yang dibangun di Manokwari, Papua Barat, sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. 

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua ketika dihubungi, Selasa, mengatakan keluhan mahasiswa Jayawijaya di Manokwari adalah terkait asrama yang bertahun-tahun tidak direhabilitasi. 

“Saya terharu mendengar adik-adik menyampaikan sendiri sehingga tahun ini kita akan ambil langkah cepat untuk lakukan perbaikan, pengadaan air di asrama,” ujarnya.

Pada kunjungannya ke Manokwari, bupati dan rombongan juga menerima keluhan terkait daya tampung asrama yang tidak cukup sebab satu asrama itu digunakan untuk mahasiswa dan mahasiswi.

Pemerintah Jayawijaya kemudian berencana membangun asrama putri agar terpisah dengan asrama putra. 

Bupati telah meminta ikatan mahasiswa Jayawijaya di Manokwari untuk mencarikan kontrakan agar digunakan sementara oleh para mahasiswi. Kontrakan itu akan dibiayai Pemerintah Jayawijaya. 

“Saya sudah minta adik-adik mahasiswa untuk cari rumah kontrakan terlebih dahulu untuk anak-anak putri dan akan kita lakukan pembayaran,” katanya.

Pemerintah masih mencari lokasi yang strategis untuk asrama putri nantinya.  Jhon mengharapkan mahasiswa yang sementara menempati asrama, menjaga dan merawat aset itu agar bisa dimanfaatkan lagi oleh generasi penerus Jayawijaya. 

“Saya minta adik-adik mahasiswa kompak dan bisa menjaga aset pemerintah Jayawijaya di Manokwari dan menjaga nama baik kabupaten Jayawijaya,” katanya.  Pada kunjungan itu bupati dan rombongan memberikan bantuan bahan makanan kepada mahasiswa di sana.

Monday, May 23, 2022

Sekda Kota Jayapura dilantik menjadi Plh Wali Kota

 


Frans Pekey selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, dilantik menjadi Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jayapura untuk menggantikan jabatan Wali Kota Jayapura dari Benhur Tomi Mano dan Wakil Wali Kota, Rustan Saru.

“Plh harus dilaksanakan supaya tidak terjadi kekosongan supaya pelaksanaan pembangunan, pemerintahan, pembinaan kemasyarakatan harus dilaksanakan,” ujar mantan WaliKota Jayapura, Benhur Tomi Mano (BTM), dalam acara serah terima memori jabatan, Senin (23/5/2022).

Tomi yang merupakan Wali Kota Jayapura periode 2012-2022, mengatakan penunjukkan Frans Pekey sebagai Plh Wali Kota Jayapura berdasarkan dengan radiogram Gubernur Papua, Lukas Enembe dengan Nomor 2.T131/5634/Set, yang menunjuk Sekda sebagai Plh Wali Kota Jayapura.

“Gubernur mengajukan sebatas pertimbangan [diterima atau tidak], namun yang memutuskan dari pemerintah pusat,” ujar Tomi Mano.

Dikatakan Tomi Mano, selama menjabat sebagai Wali Kota Jayapura, telah menjalankan RPJM dengan visi dan misi, yaitu terwujudnya Kota Jayapura beriman, bersatu, mandiri sejahtera dan modern berbasis kearifan lokal.

“Untuk mewujudkan visi dan misi tidak mudah karena dihadapkan dengan masalah dan tantangan sebab sebagai ibukota Provinsi Papua dan masyarakat yang heterogen serta terus mengalami perubahan menuju kemajuan,” ujar Tomi Mano.

Tomi Mano berharap pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan masyarakat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan Kota Jayapura.

Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat dan stakeholder yang sudah mendukungnya selama menjabat sebagai Wali Kota Jayapura.

“Menjaga kebersamaan, toleransi, persatuan, dan kesatuan sebagai modal pelaksanaan pemerintahan, menuju kota mandiri, sejahtera, dan modern,” ujar Tomi Mano.

Pada kesempatan ini, Tomi Mano menyampaikan permohonan maaf bila ada kata dan perilaku selama menjabat sebagai Wali Kota Jayapura.

Pelaksana Harian Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan, mempertahankan dan melanjutkan prestasi yang sudah ditorehkan pemimpin sebelumnya untuk terus menggerakkan roda birokrasi pemerintahan.

“Perubahan dari diri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat. Kalau tidak ada perubahan maka tidak ada pembangunan,” ujar Pekey.

Dikatakan Pekey, bekerja berintegritas, menjaga kemajemukan supaya terjadi harmonisasi sehingga ekonomi bertumbuh, aktivitas masyarakat bisa berjalan normal.

“Tugas kita adalah melanjutkan semangat pelaksanaan pembangunan karena dinamika masyarakat di kota terus bergerak maju mengikuti era globalisasi. Menjadi pemerintahan yang sangat responsif,” ujar Pekey.

Gagal Bakal Pasar, Sekelompok Orang Bakar Kios dan Rumah Warga di Dogiyai

Pada 22/5/2022 atau lebih tepatnya Minggu malam terdapat sekelompok orang yang membakar kios dan rumah di Kabupaten Dogiyai, Papua. Akibat dari hal tersebut sekitar 100 orang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi k epos TNI-Polri.

“Memang benar Minggu malam hingga Senin dini hari terjadi pembakaran rumah warga di tiga lokasi sehingga mereka mengungsi ke pos TNI-Polri,” kata Kapolres Dogiyai, Kompol Bambang Suranggono, di Jayapura, Papua, Senin (23/5/2022).

Dirinya menjelaskan belum dapat dipastikan kelompok mana yang telah melakukan pembakaran, namun diduga masih dari masyarakat asli dan sekitarnya. “Belum dipastikan karena mereka sudah bergabung yang awalnya berupaya membakar pasar namun tidak berhasil sehingga mengalihkan ke rumah warga,” kata Kompol Bambang.

Ia juga menyatakan situasi sempat mencekam karena masyarakat yang hendak melakukan pembakaran berupaya membakar berbagai lokasi yang tidak diamankan. Bahkan ada dugaan kantor polsek yang menjadi Markas Polres Dogiyai juga menjadi sasaran dan hendak dibakar.

Saat ini aparat keamanan bersiaga dan Kapolres Bambang sudah meminta bantuan penambahan pasukan untuk mengantisipasi pembakaran susulan.

“Dalam catatan polisi ada 20 unit rumah yang berlokasi di Kampung Ikebo, Kimipugi, dan Ekimanida ludes terbakar namun tidak ada korban jiwa,” ungkap Kapolres Kompol Bambang.

Dukung Program pemerintah, Pengelolah Hutan Adat Isyo Papua Menetapkan Kawasan Ekosistem

Alex Waisimon selaku pengelola hutan adat Isyo di Kabupaten Jayapura, mengatakan bahwa dirinya mendukung program Pemerintah Provinsi Papua terkait dengan penetapan kawasan ekosistem penting di wilayah itu.

Dirinya mengatakan dalam mengelola hutan, masyarakat adat tidak dapat bekerja sendiri. Sehingga pihaknya pun ikut mendorong agar terjalin kerja sama dalam upaya perlindungan hutan. “Kami pikir ini program yang sangat bagus, karena ada berbagai aturan di pemerintahan, sehingga kami mendorong supaya ini bisa berjalan,” katanya, di Sentani, Minggu (22/5/2022).

Menurutnya, penetapan kawasan ekosistem penting karena akan sangat berdampak positif bagi masyarakat adat setempat. “Terutama dari sektor ekonomi karena orang dari luar daerah atau para wisatawan asing khususnya yang mencintai alam, akan datang mengunjungi hutan kami,” ujarnya.

Selain itu, ia juga mencontohkan seperti yang dialami masyarakat adat di Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura. Hutan adat Isyo yang ada di wilayah tersebut telah dikenal oleh warga negara asing atau WNA.

“Sekarang mereka [WNA] sedang dalam perjalanan ke sini, dan kami sudah mempersiapkan sumber daya manusia dari masyarakat adat, untuk nanti menjadi pemandu selama mereka ada di sini,” ujarnya.

Dengan adanya program ini Alex berharap hutan adat Isyo dapat menjadi contoh bagi masyarakat Papua atau bahkan Indonesia, dalam merawat alam beserta dengan flora dan faunanya.

“Sehingga bukan hanya di perkotaan saja bisa bekerja mencari uang, tetapi di kampung juga bisa mendapatkan uang,” pungkasnya.

Saturday, May 21, 2022

Paulus Waterpauw Akan Dilantik Sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat

 

Pelantikan pejabat gubernur telah dilakukan pada Kamis, 12 Mei 2022 lalu. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro mengatakan aka nada lima orang pejabat yang akan dilantik.

“Insyaallah lima penjabat besok (12/5) dilantik Mendagri,” kata Suhajar di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu.

Adapun lima orang pejabat gubernur yang akan dilantik ialah Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), Kemendagri Komjen Paulus Waterpauw sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat, dan Sekda Banten Al Muktabar sebagai Penjabat Gubernur Banten.

Untuk mekanisme pelantikan tersebut, akan dijelaskan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Sebanyak 101 kepala daerah pada 2022 mengakhiri masa jabatannya yang terdiri atas 7 gubernur, 76 bupati, dan 18 wali kota.

Dari jumlah tersebut, 5 gubernur habis masa jabatannya pada Mei 2022, yaitu Gubenur Banten Wahidin Halim, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar Anwar; dan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa penjabat kepala daerah yang akan mengisi kekosongan kepala daerah menjelang Pilkada Serentak 2024 tetap memiliki kewenangan strategis.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, mereka hanya dilarang melakukan 4 hal, yaitu dilarang melakukan mutasi, dilarang mengambil kebijakan yang bertentangan dengan pejabat sebelumnya, dilarang melaksanakan pemekaran yang tidak sama dengan kebijakan negara, dan dilarang mengambil keputusan-keputusan yang sudah menjadi keputusan pejabat sebelumnya.

Unik! Nelayan Perairan Yapen Papua, Masih Memiliki Tradisi Daun Pemanggil Cumi

Hah ada daun pemanggil cumi? Daun apa sih? Mungkin kamu masih asing bukan dengan jenis daun yang satu ini? Yups, daun pemanggil cumi ini sangat populer dikalangan nelayan di perairan Yapen loh guys. Kepulauan Yapen merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Papua. Kabupaten ini terletak di Teluk Cenderawasih yang terdiri dari beberapa pulau yakni Pulau Yapen, Pulau Ambai, Pulau Manupampi, Pulau Ansus, dan juga Pulau Num.

Lantas apa sih daun pemanggil cumi? Nelayan di perairan Yapen, Papua ini memiliki tradisi turun temurun menggunakan daun fainbom untuk “memanggil” cumi. Yups ini merupakan salah satu kearifan lokal yang dipertahankan hingga kini.

Meskipun belum diteliti secara ilmiah, nelayan setempat memiliki kebiasaan untuk menenggelamkan tumpukan daun fainbom tersebut ke laut di sekitar perkampungan mereka. Dimana semak belukar tersebut berfungsi sebagai rumpan alias rumah bagi biota perairan laun Yapen.

Friday, May 20, 2022

Perkuat Timnas, Tiga Atlet Perbakin Papua diberangkatkan ke SEA Games Vietnam

Kontingen Indonesia yang akan berlaga di ajang SEA Games Hanoi, Vietnam pada Mei mendatang sudah diumumkan dalam seremonial yang berlangsung di Auditorium Wisma Menpora, Rabu (30/3/22) lalu. Indonesia mengirimkan sebanyak 476 atlet dari 31 cabang olahraga (cabor) yang akan diikuti.

Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI menegaskan, jumlah cabor dan atlet yang dikirim tersebut merupakan hasil dari hitung-hitungan tim review yang terdiri dari KONI, KOI, Pakar dan Praktisi olahraga secara objektif.

“Saya rasa cabor-cabor yang 31 ini sudah pernah berhadapan dengan tim review, sudah pernah di fit and proper, diuji oleh tim review. Sehingga meloloskan atlet dan jumlah kontingen yang seperti itu, dan seobjektif mungkin,” ujar Menpora Amali seperti dikutip dari rilis Kemenpora RI.

Dari 476 atlet tersebut, Provinsi Papua sebagai peringkat ke-4 di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX ikut terpilih menjadi perwakilan atletnya. Salah satunya yakni Persatuan Berburu dan Menembak Indonesia (Perbakin) Papua yang mengirimkan tiga atlet terbaiknya.

Tiga atlet Perbakin Papua tersebut ialah Fany Febriana Wulandari spesialis pistol 10 meter dan 25 meter, Nourma Try Indriani kelas shotgun trap, dan Charlelis Manusama kelas running target.

Wakil Sekretaris Perbakin Papua yang juga merangkap sebagai salah satu pelatih, Nanik mengatakan, pemanggilan tersebut merupakan buah kerja keras dari ketiga atletnya itu yang terus giat berlatih dan juga membuahkan prestasi pada PON XX lalu.

Fany Febriana Wulandari menjadi atlet kontingen Papua yang menyumbangkan medali emas terbanyak dengan empat keping emas di nomor individual skeet women, team trap women, team double trap women, dan team skeet women serta satu medali perak di nomor individual double trap women.

Nourma Try Indriani mempersembahkan dua medali emas dari nomor individual 10 meter running target women dan individual 10 meter running target mixed women. Sementara Charlelis Manusama menyumbangkan dua medali perak dari nomor individual 25 meter pistol women dan team 25 meter pistol women.

Ketiganya ikut mengantarkan Perbakin Papua sebagai runner up di bawah Jawa Barat dengan mencatatkan sejarah baru di ajang PON dengan raihan 10 medali emas dan 9 medali perak.

 

Dr Riwanto Tirtosudarmo : Papua Butuh Keadilan

Ahli demografi politik, Dr Riwanto Tirtosudarmo menilai bahwa pemerintah Indonesia keliru dalam menangkap aspirasi rakyat Papua akan keadilan. Dirinya juga menyampaikan bahwa rakyat Papua membutuhkan keadilan, dan kebutuhan itu tidak dapat digantikan dengan kesejahteraan.

 Hal itu disampaikan Dr Riwanto Tirtosudarmo dalam diskusi publik, “Imajinasi Orang Papua Sebagai Bangsa (Melanesia)” yang diselenggarakan daring oleh Pusat Riset Kewilayahan Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, pada Kamis (19/5/2022).

Riwanto mengatakan Papua membutuhkan keadilan, lantaran selama ini tidak ada kejujuran dari Indonesia untuk mengakui persoalan yang terjadi di Tanah Papua.

Bukan hanya itu saja, Riwanto mengatakan bahwa adanya rasa tidak percaya dan rasa takut dari pemerintah terhadap permasalahan yang terjadi di Papua.

Lebih lanjut Riwanto menyatakan ada rasa tidak percaya dan rasa takut dari pemerintah terhadap permasalah yang terjadi di Papua. Akibatnya, pemerintah tidak merespon tuntutan keadilan yang disuarakan orang Papua, dan terus mewacanakan masalah kesejahteraan sebagai solusi bagi persoalan Papua.

“Rasa tidak jujur dan rasa tidak berani untuk menghadapi kenyataan yang ada di Papua. Itu yang harus secara jujur dihadapi [Indonesia]. Kita tidak bisa membohongi diri untuk melihat kenyataan itu seolah-olah tidak ada masalah di Papua,” ujarnya.

Riwanto menegaskan pasca Pepera 1969, realitas politik terbukti tidak menjadikan Indonesia rumah baru yang aman dan nyaman bagi Orang Asli Papua. Hal itu membuat keinginan orang Papua untuk menentukan nasibnya sendiri sebagai bangsa Papua itu ibarat api di dalam sekam.

“Jadi, fakta sejarah [Pepera] itu harus dibuka. Yang mereka [Papua] inginkan bukan kesejahteraan atau kemakmuran, melainkan keadilan,” katanya.

Berbicara dalam diskusi yang sama, aktivis perempuan dari GARDA Papua, Esther Haluk menyatakan orang Papua tidak akan memiliki masa depan selama bersama Indonesia. Hingga kini suara-suara untuk memisahkan Papua dari NKRI semakin kencang, digencarkan oleh kalangan muda Papua.

Haluk menyatakan orang Papua tidak memiliki masa depan bersama Indonesia lantaran masyarakat Papua terus diperlakukan secara tidak adil. Haluk mencontohkan aparat penegak hukum yang selalu mencurigai orang Papua, termasuk orang Papua yang menyuarakan masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Papua atau menggalang bantuan bagi korban pengungsi konflik bersenjata di Papua.

Aktivitas mereka bahkan kerap dibubarkan aparat keamanan. “Saya terlibat dalam penggalangan bantuan untuk pengungsi Nduga dan pengungsi di tempat lain. Tetapi, ketika kami menggalang bantuan, polisi justru datang dan tanya kepada kami ‘kenapa buat bantuan atau mengkoordinir bantuan, tidak ada pengungsian di Papua’,” ujarnya.

Haluk menyatakan negara berusaha mengisolasi persoalan Papua dengan menyangkal berbagai kasus kekerasan yang terus terjadi di Tanah Papua. “Itu jadi masalah, dan kami sedang diajarkan, diyakinkan bahwa kekayaan kami yang diinginkan, tetapi orang Papua tidak diinginkan. Dalam pandangan kami, generasi muda [Papua], tidak ada masa depan orang Papua dalam bingkai NKRI,” katanya.

Haluk menyatakan selama ruang demokrasi orang Papua dibungkam, pelanggaran HAM tidak diselesaikan, dan perlakuan rasis terus terjadi, orang Papua akan semakin meyakini bahwa Papua memang harus berdiri sebagai bangsa sendiri. “Realita itu semakin menguatkan iman kami [orang Papua], bahwa kami tidak boleh berada dalam  Indonesia,” ujarnya.

BMKG Memprediksi Puncak Musim Kemarau di Papua Akan Terjadi pada Juni Hingga Agustus 2022

Kedatangan musim kemarau sangat berkaitan erat sekali dengan peralihan angina monsoon Asia menjadi Angin monsoon Australia. Untuk itu, Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memperkirakan puncak musim kemarau di Papua akan terjadi pada Juni dan Agustus 2022 mendatang.

“BMKG memprediksi angin monsoon Australia mulai aktif pada akhir April 2022 dan mulai mendominasi pada bulan Mei hingga Agustus 2022,” ujar Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Hendro Nugroho.

Adapun untuk provinsi di Papua terdisi dari 4 Zona musim yakni Zona Musim 339,340,341, dan 342. Dari 4 Zona Musim tersebut, 50% diperkirakan akan mengalami musim kemarau lebih awal yaitu pada bulan Mei 2022. Sedangkan 50% sisanya diperkirakan akan mengalami kemunduran musim kemarau yaitu pada bulan Juni hingga Juli 2022.

“Sifat hujan pada musim kemarau tahun ini dibandingkan dengan data rata-rata klimatologis akumulasi musim hujan kemarau periode 1991-2020, maka kondisi musim kemarau tahun ini diprakirakan normal atau sama dengan rerata klimatologis untuk semua zona musim,” ujarnya.

Untuk itu BMKG merekomendasikan yang dapat dilakukan selama menghadapi musim kemarau adalah agar semua pihak dari pemerintah daerah, stakeholder, hingga masyarakat agar tetap waspada. Khususnya untuk masyarakat yang berada di zona musim 341 dan 342.

“Kemudian pemerintah daerah dan masyarakat di daerah yang rawan kekurangan air bersih diharapkan dapat melakukan penyimpanan air pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau. Selain itu selama masa pancaroba atau masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, masyarakat perlu mewaspadai potensi terjadinya angin kencang dan hujan lebat yang disertai kilat, petir,” katanya.

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V selaku koordinator UPT BMKG di Provinsi Papua terus berusaha menyediakan layanan terbaik untuk mendukung kesejahteraan dan keselamatan masyarakat di Papua.

“Maka itu diharapkan semua pihak dapat bersinergi menentukan langkah dan kebijakan, menghadapi musim kemarau dengan tangguh,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru mengatakan peringatan dini bencana hidrometeorologi bagi masyarakat Kota Jayapura perlu dioptimalkan. Masyarakat harus mendapatkan akses peringatan dini bencana hidrometorologi secara cepat dari BMKG.

“Peringatan dini sangat penting sebab Kota Jayapura merupakan salah satu kota di Papua yang memiliki risiko bencana hidrometeorologi tinggi,” ujarnya.

Bangkit Dari Keterpurukan, Ini Dia Kisah Penderita Kusta Dari Papua

Kusta merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae (M. leprae) yakni sejenis bakteri yang berkembang atau tumbuh dengan lambat. Gejala dari penyakit kusta ini seperti tumbuhnya bercak berwarna terang atau kemerahan di kulit disertai dengan berkurangnya kemampuan merasa atau mati rasa, dan lemas pada bagian tangan dan kaki.

Kondisi ini biasanya mempengaruhi kulit, mata, hidung, hingga saraf perifer. Seperti Sigit salah satu penderita kusta yang awalnya tidak menyangka bahwa bercak putih dibelakang tubuhnya yang muncul pada 2020 lalu, akan berdampak besar terhadap dirinya.

Bercak itu pun semakin besar dari hari ke hari, sehingga memenuhi belakang tubuhnya dan juga muncul diarea wajah. “Muncul pertama saya pikir orang bikin,” ujar pria yang berusia 26 tahun ini.

Pada saat divonis terkena penyakit kusta , dirinya dianjurkan untuk mengikuti program obat selama empat bulan sejak September 2021 hingga Januari 2022. Obat yang dikonsumsi oleh Sigit yakni Dapsone yang merupakan salah satu obat kusta.

Meskipun bercak di tubuhnya menghilang, namun obat tersebut memiliki efek samping. Efek samping tersebut membuat wajah Sigit menghitam. Alhasil, Sigit yang dulunya sangat senang melakukan aktivitas di luar ruangan pun merasa malu dan kehilangan kepercayaan dirinya, sehingga Sigit membatasi aktivitas di luar rumah.

“Saya mulai merasa minder dan kurang percaya diri lalu memutuskan mengurangi aktivitas di luar rumah,” ujarnya.

Bahkan dirinya juga sudah tidak mengikuti ibadah minggu secara langsung, sehingga Sigit melakukannya secara daring. Agar tidak jenuh dan bosan ia menghabiskan waktu di rumah dengan bermain game dan mendengarkan musik.

Intinya, penyakit ini dapat muncul jika pola hidup tidak bersih dan juga disertai dengan sanitasi yang buruk. Namun jika kamu sudah terkena penyakit ini, jangan khawatir. Pasalnya dengan kamu rutin mengkonsumsi obat maka penyakit kusta ini akan sembuh dan tidak akan menimbulkan kecacatan.

Hal ini sama seperti yang dilakukan Sigit yang sudah sembuh dan mulai bangkit dari efek samping obat kusta ini. Sehingga mahasiswa lulusan Teknik Elektro Universitas Cenderawasih ini dapat hidup dengan normal kembali.

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun u...