Kepada pimpinan Sinode Gereja Kristen Injil Tanah Papua di Kota Jayapura, Gerakan Masyarakat Byak’Si menyerahkan aspirasi penolakan rencana pembangunan BandarAntariksa Biak, Kabupaten Biak Numfor, pada Senin (30/5/2022).
Hal tersebut
dilakukan setelah Gerakan Masyarakat Byak’Si gagal menyampaikan aspirasinya
kepada Bupati Biak Numfor dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Biak
Numfor.
Aspirasi
Gerakan Masyarakat Byak’Si itu diterima Ketua Sinode Gereja Kristen Injili
(GKI) di Tanah Papua, Pendeta Andrikus Mofu MTh. Dalam pertemuan itu, Mofu
didampingi Wakil Ketua Sinode, Pendeta Hizkia Rollo, Kepala Bidang Keadilan,
Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) GKI, Pendeta Dora Balubun dan pimpinan
sinode lainnya.
Maichel
Awom selaku Koordinator Gerakan Masyarakat Byak’Si menyatakan bahwa Bupati Biak
Numfor dan DPRD Biak Numfor tidak mau menerima aspirasi mereka yang menolak
rencana pembangunan Bandar Antariksa Biak.
“Kita aksi
di sana [Biak], Bupati tolak. Kami ke Kantor Bupati Biak Numfor, [tapi Kantor
Bupati] tutup pintu. Bahkan, aparat militer yang jaga. Kami ke kantor DPRD Biak
Numfor juga sama. Jadi, kami bingung mau ke siapa lagi,” ujar Awom kepada Jubi
di Kota Jayapura, Senin.
Menurut
Awom, pemerintah pusat bersama Pemerintah Kabupaten Biak Numfor terus mendorong
percepatan pembangunan Bandar Antariksa Biak yang terletak di Kampung Saukobye,
Distrik Biak Utara itu. Padahal ada penolakan yang dilakukan masyarakat adat.
“Masyarakat adat [Warbon] tidak terima tanahnya dipakai negara,” ujarnya.
Awom
menyatakan wilayah masyarakat adat di Biak telah dipetakan sesuai hak
kepemilikan ulayat tiap marga di Pulau Biak. Di atas hak ulayat masing-masing,
setiap marga mencari penghidupan dan mempertahankan hidup.
Menurut
Awom, masyarakat Biak berharap GKI sebagai wadah keagamaan dapat memperhatikan
persoalan hak ulayat yang dihadapi oleh masyarakat Biak, khususnya masyarakat
adat Warbon. Sebab Biak Numfor adalah basis terbesar dan pertama GKI di Tanah
Papua.
Ia
menyatakan Sinode GKI di Tanah Papua adalah salah satu pilar yang terbukti
dapat mempersatukan dan menjaga keharmonisan umat atau masyarakat Biak, maupun
masyarakat Papua pada umumnya.”Kami [masyarakat Biak] minta perhatian dari
Sinode GKI di Tanah Papua,” katanya.
Kepala
Bidang KPKC GKI di Tanah Papua, Pendeta Dora Balubun menyatakan persoalan
penolakan Bandar Antariksa Biak itu membutuhkan dukungan suara dari banyak
pihak. Menurutnya, gereja akan mengambil tindakan dan akan mendorong agar
masalah penolakan warga Biak terhadap rencana pembangunan bandar antariksa di
Biak dibahas dalam sidang sinode.
No comments:
Post a Comment