Frans Pekey selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, dilantik menjadi Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jayapura untuk menggantikan jabatan Wali Kota Jayapura dari Benhur Tomi Mano dan Wakil Wali Kota, Rustan Saru.
“Plh harus
dilaksanakan supaya tidak terjadi kekosongan supaya pelaksanaan pembangunan,
pemerintahan, pembinaan kemasyarakatan harus dilaksanakan,” ujar mantan WaliKota Jayapura, Benhur Tomi Mano (BTM), dalam acara serah terima memori jabatan,
Senin (23/5/2022).
Tomi yang
merupakan Wali Kota Jayapura periode 2012-2022, mengatakan penunjukkan Frans
Pekey sebagai Plh Wali Kota Jayapura berdasarkan dengan radiogram Gubernur
Papua, Lukas Enembe dengan Nomor 2.T131/5634/Set, yang menunjuk Sekda sebagai
Plh Wali Kota Jayapura.
“Gubernur
mengajukan sebatas pertimbangan [diterima atau tidak], namun yang memutuskan
dari pemerintah pusat,” ujar Tomi Mano.
Dikatakan
Tomi Mano, selama menjabat sebagai Wali Kota Jayapura, telah menjalankan RPJM
dengan visi dan misi, yaitu terwujudnya Kota Jayapura beriman, bersatu, mandiri
sejahtera dan modern berbasis kearifan lokal.
“Untuk
mewujudkan visi dan misi tidak mudah karena dihadapkan dengan masalah dan
tantangan sebab sebagai ibukota Provinsi Papua dan masyarakat yang heterogen
serta terus mengalami perubahan menuju kemajuan,” ujar Tomi Mano.
Tomi Mano
berharap pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan masyarakat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan Kota Jayapura.
Dirinya juga
menyampaikan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat dan stakeholder yang
sudah mendukungnya selama menjabat sebagai Wali Kota Jayapura.
“Menjaga
kebersamaan, toleransi, persatuan, dan kesatuan sebagai modal pelaksanaan
pemerintahan, menuju kota mandiri, sejahtera, dan modern,” ujar Tomi Mano.
Pada
kesempatan ini, Tomi Mano menyampaikan permohonan maaf bila ada kata dan
perilaku selama menjabat sebagai Wali Kota Jayapura.
Pelaksana
Harian Wali Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan, mempertahankan dan
melanjutkan prestasi yang sudah ditorehkan pemimpin sebelumnya untuk terus
menggerakkan roda birokrasi pemerintahan.
“Perubahan
dari diri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat. Kalau tidak
ada perubahan maka tidak ada pembangunan,” ujar Pekey.
Dikatakan
Pekey, bekerja berintegritas, menjaga kemajemukan supaya terjadi harmonisasi
sehingga ekonomi bertumbuh, aktivitas masyarakat bisa berjalan normal.
“Tugas kita
adalah melanjutkan semangat pelaksanaan pembangunan karena dinamika masyarakat
di kota terus bergerak maju mengikuti era globalisasi. Menjadi pemerintahan yang
sangat responsif,” ujar Pekey.
No comments:
Post a Comment