Komisi Penanggulangan AIDS – KPA Kabupaten Merauke, Papua menyatakan adanya temuan 67 kasus Human Immunodeficiency Virus atau HIV, yang merupakan virus penyebab penyakit Acquired Immnue Deficiency Syndrome (AIDS) di daerah tersebut pada awal 2022.
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Merauke, Damario Sriyono menyatakan temuan itu diperoleh setelah dilakukan Voluntary Counseling and Testing (VCT) terhadap 6.156 warga Merauke sepanjang Januari – April 2022. Sebanyak 67 orang atau 1,09 persen di antaranya dinyatakan terinfeksi HIV-Aids.
“Selama Januari hingga April 2022, warga yang datang melakukan tes VCT di Pusat Kesehatan Reproduksi Merauke sebanyak 6.156 orang. Sebesar 1,09 persen atau 67 orangnya dari total itu (yang melakukan tes) positif HIV-Aids,” kata Damario di Merauke, Kamis (21/7/2022).
Damario mengatakan bahwa secara kumulatif total kasus HIV-Aids di Kabupaten Merauke sejak ditemukan tahun 1992 hingga 2022 sebanyak 2.645 kasus. Jumlahnya bertambah dengan temuan 67 kasus baru pada tahun ini.
Secara kumulatif pula, kelompok yang paling tinggi terpapar yakni ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 559 kasus, kemudian pekerja swasta 335 kasus, pekerja seks komersial 282 kasus, petani 260 kasus dan pegawai negeri (ASN) 183 kasus.
Urutan selanjutnya disusul pelajar dan mahasiswa sebanyak 129 kasus, buruh 105 kasus, dan TNI Polri dan nelayan tenaga kerja asing masing-masing sebanyak 68 kasus. Dari 2.645 kasus itu, pasien yang meninggal dunia tercatat 732 orang.
“Dari total ini kelompok ibu rumah tangga yang paling tinggi kasus. IRT, apalagi yang hamil, saat ke fasilitas kesehatan memang disarankan untuk VCT. Jika positif, petugas bisa melakukan penanganan secara dini. Kalau bapak-bapak juga partisipatif ikut VCT, mungkin peluang temuan kasus akan tinggi pula,” ujarnya.
Damario menambahkan, partisipasi masyarakat untuk mengikuti Voluntary Counseling and Testing sangatlah penting, dan merupakan suatu upaya kesadaran warga untuk mendeteksi secara dini apakah dirinya terinfeksi HIV atau tidak.
“Kalau hasilnya positif, maka dapat segera ditangani oleh petugas medis dengan melakukan pengobatan di klinik-klinik yang ada. Sekarang di berbagai fasilitas kesehatan sudah mempunyai protap, pasien yang hendak berobat dilakukan tes darah HIV, untuk mengetahui lebih dini,” tuturnya.
No comments:
Post a Comment