Wednesday, July 27, 2022

Warga kumpulkan donasi untuk warga Kuyawage yang terdampak hujan es

Warga yang tergabung dalam Forum Peduli Bencana Alam Kuyawage membuka pos untuk menggalang bantuan bagi warga Kuyawage yang terdampak hujan es yang terjadi pada pertengahan Juli 2022 lalu. Pos penggalangan bantuan itu dibuka di depan Bank Papua cabang Lanny Jaya di Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya, sejak 25 Juli hingga 30 Juli 2022.

“Selama seminggu ke depan, kami akan membuka pos penggalangan dana bagi korban bencana alam hujan es di Kabupaten Lanny Jaya. [Pos itu kami buka] di depan Bank Papua Kabupaten Lanny Jaya,” kata Koordinator Aksi Forum Peduli Bencana Alam Kuyawage, Jimy Kogoya saat dihubungi melalui panggilan telepon pada Selasa (26/7/2022).

Hujan es yang terjadi di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada pertengahan Juli 2022. Hujan es itu mengakibatkan kebun warga kekeringan, dan membuat kulit ternak mengelupas. Dalam beberapa pekan, hujan es itu juga akan membuat umbi-umbian di kebun warga berair dan rusak.

Hujan es itu menimbulkan ancaman kelaparan, karena warga Kuyawage dikhawatirkan akan semakin kesulitan mencari bahan pangan pada September – Oktober.

Jimy Kogoya menyatakan penggalangan dana Forum Peduli Bencana Alam Kuyawage itu melibatkan organisasi kepemudaan, mahasiswa, dan gereja. “Kami melibatkan pemuda gereja, Komite Nasional Pemuda Indonesia, dan Kamar Adat Pengusaha Papua untuk melakukan penggalangan dana, bahan makanan, pakaian layak pakai, untuk diserahkan kepada warga Kuyawage,” kata Kogoya.

Kogoya mengatakan penggalangan bantuan itu juga melibatkan mahasiswa asal Lanny Jaya yang berkuliah di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya “Kami tunggu mereka. Kalau mereka sudah melakukan aksi penggalangan dana, kami akan mengantarkan bantuan itu ke Kuyawage, agar digunakan oleh masyarakat yang terdampak hujan es,” katanya.

Kogoya mengatakan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, Pemerintah Kabupaten Puncak dan Pemerintah Kabupaten Nduga harus merespon ancaman terjadinya kelangkaan bahan pangan di Kuyawage, agar tidak berkembang menjadi kelaparan. “Kami meminta pemerintah mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi bencana kelaparan di sana,” kata Kogoya.

No comments:

Post a Comment

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun u...