Wednesday, April 1, 2020

Bayi Berusia 6 Minggu di AS Meninggal Karena Virus Corona

Diklaim Termuda di Dunia, Bayi 6 Minggu Asal AS Meninggal Akibat ...
Sumber: google.com
Tampaknya teori bahwa COVID-19 cenderung hanya menelan korban tewas dari kalangan usia senja berangsur-angsur mulai 'samar.' Bagaimana tidak, setelah anak 13 tahun di Inggris dilaporkan meninggal karena Virus Corona, kini, Bayi baru lahir di Amerika Serikat (AS) juga dinyatakan tewas karena COVID-19.

Dalam liputannya, Channel News Asia pada Kamis (2/4), bahkan melaporkan bagaimana Bayi tersebut diketahui masih berusia berusia sekitar 6 minggu. Berita kematian Bayi karena komplikasi COVID-19 ini telah disampaikan secara resmi oleh Gubernur Connecticut, Ned Lamont pada Rabu (1/4) kemarin.

Dengan usia tersebut, Lamont lantas mengklaim bagaimana insiden ini telah menjadi kasus kematian termuda yang pernah tercatat sejak wabah COVID-19 muncul pada akhir tahun lalu.

"Hasil pengujian tadi malam telah mengonfirmasi bahwa Bayi yang baru lahir tersebut telah positif terjangkit COVID-19.

"Ini benar-benar memilukan. Kami percaya ini adalah salah satu nyawa termuda yang hilang karena komplikasi terkait COVID-19," ucap Lamont.

Berita meninggalnya Bayi 6 minggu karena COVID-19 ini tampaknya makin menambah daftar panjang penyelidikan kasus kematian anak muda karena Virus Corona di AS. Pada pekan lalu misalnya,
petugas berwenang Illinois setidaknya telah mengonfirmasi pihaknya sedang menyelidiki kematian seorang anak yang berusia lebih muda dari satu tahun.

Anak Illinois tersebut juga diklaim telah telah dites positif terkena virus SARS-COV-2. Meksi belum ada keterangan resmi dari pemerintahan Illinois, tetapi media setempat sempat membeberkan bahwa korban berusia sekitar sembilan bulan.

Meski kasus kematian anak kecil sangat jarang terjadi, tetapi meninggalnya Bayi 6 minggu di Connecticut tersebut jelas makin menambah daftar panjang kasus COVID-19 di seluruh AS. Naik status menjadi episentrum COVID-19 yang baru, AS saat ini bahkan dicatat telah memiliki 215.300 kasus infeksi.

Worldometer juga melaporkan bagaimana hingga kini, Jumlah Korban tewas di AS telah mencapai hingga 5.110 jiwa. Tidak hanya itu, jumlah tambahan kasus baru dalam 24 jam terakhir juga terbilang fantastis, yaitu mencapai angka hingga 297 orang.

Karena massif dan brutalnya penjalaran virus ini, Lamont pun mewanti-wanti agar warga tetap menaati social distancing dengan tetap tinggal di rumah.

"Ini adalah virus yang menyerang tingkat paling rapuh kita dengan tanpa ampun. (Hal) ini juga menekankan pentingnya tinggal di rumah dan membatasi paparan pada orang lain.

"Hidup Anda dan hidup orang lain benar-benar bisa bergantung padanya (pembatasan jarak atau social distancing)," lanjut Lamont.

Sumber: Akurat.co

No comments:

Post a Comment

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun u...