Sumber: google.com |
Penelitian yang dilakukan di dalam kurun waktu satu bulan, yaitu pada peride 27 Februari-22 Maret 2020, dengan bahan total 145 ribu postingan atau tweet dari 135 ribu akun, menunjukan sentimen negatif terhadap penanganan COVID-19 pemerintah sebanyak 66,28 persen. Sementara sentimen positif hanya 33,72 persen.
"Dengan buzzer yang sudah dihilangkan sentimen negatif kepada terhadap pemerintah tinggi sekali sekitar 66,3 persen. Padahal dalam melawan pandemi pemerintah membutuhkan dukungan dari masyarakatnya," kata Ekonom Indef Didik J Rachbini dalam Webinar, Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, jumlah pasien yang terpapar Virus Corona atau COVID-19 di wilayah DKI Jakarta menyentuh angka 1.143 orang berdasarkan data dari laman resmi "www.corona.jakarta.go.id" pada Minggu pukul 11.00 WIB.
Angka kasus COVID-19 di Jakarta itu alami lonjakan dari data sebelumnya pada Sabtu (4/4/2020) yang mana jumlah kasus COVID-19 mencapai 1.071 orang.
Sementara itu, pasien yang mengalami rawat inap sebanyak 728 orang, atau bertambah 32 orang dari data sebelumnya, yakni 696 orang.
Pasien meninggal 111 orang, bertambah sebanyak 12 orang dari data sebelumnya, yakni 98 orang. Pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri sebanyak 246, bertambah 27 orang dari data sebelumnya, 219 orang.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 2.502 orang terdiri dari 513 orang proses pemantauan dan 1.989 orang selesai pemantauan.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 2.056 orang terdiri dari 864 orang menjalani perawatan dan 1.192 orang dinyatakan sehat dan pulang.
Sementara itu, data nasional mencatat 2,092 orang positif COVID-19 terdiri dari 1.751 pasien dirawat, 150 pasien dinyatakan sembuh, dan 191 orang meninggal dunia.
Sumber: Akurat.co
No comments:
Post a Comment