Sumber: google.com |
Diterapkan di seluruh penjuru negeri, MCO rencananya mulai diberlakukan sejak 18 Maret hingga 14 April mendatang.
Sementara itu, MCO sendiri sebenarnya lebih seperti 'Penguncian' atau aturan sosial distancing bagi warga Malaysia. Dalam beberapa aturannya, MCO pun melarang warga Malaysia melakukan berbagai tindakan yang sekiranya bisa memantik penyebaran COVID-19, seperti bepergian ke luar negeri, keluar dari rumah kecuali untuk urusan penting, hingga menghadiri pertemuan massal.
Namun, bagaimana jika nantinya MCO ini dicabut?
Ismail kemudian menambahkan bahwa setiap orang masih harus berlatih menjaga jarak sosial serta menghindari keramaian, seperti pasar makanan Ramadan tahunan, pertemuan massal, hingga pernikahan. Kemudian, dalam keterangannya, Ismail juga menyebutkan bahwa langkah untuk menghindari keramaian tersebut harus dilakukan setidaknya selama enam bulan setelah periode MCO."Mengapa enam bulan? Ini adalah angka yang tepat untuk mencegah kasus-kasus 'asimptomatik' atau gejala kasus infeksi ringan yang mungkin (masih) tertinggal dalam komunitas, atau mereka yang telah kembali dari luar negeri," ucap Ismail.
Meski dalam hal ini beberapa ahli menganjurkan waktu selama satu tahun, tetapi Ismail berargumen bahwa dalam realitasnya, masyarakat memiliki hak mutlak untuk mempraktikkan disiplin diri.
"Ketahuilah bahwa hidup tidak akan bisa sama untuk periode waktu (pasca pencabutan MCO), kecuali kita memiliki semua informasi yang kita butuhkan dari pandemi baru yang terus berkembang ini."
"Yang terbaik adalah melanjutkan dengan tindakan pencegahan universal yang biasa, menjaga kebersihan diri dan keluar hanya jika perlu.
Tetap di rumah jika Anda tidak sehat. Sementara kita perlu menanamkan kepercayaan pada masyarakat kita, kita juga harus realistis dan tidak terus menjalankan aturan ketat MCO," imbuh Ismail.
Sementara itu, pada hari Selasa (31/3) lalu, Menteri Wilayah Federal, Annuar Musa menyatakan bahwa Kementerian dan Balai Kota Kuala Lumpur tengah mempertimbangkan apakah akan menyetujui pasar Ramadan berskala besar setelah MCO berakhir.
Namun, menanggapi pengumuman tersebut, banyak pengguna media sosial Malaysia yang justru menolak diselenggarakannya acara bazar tahunan. Alasannya pun sederhana, yaitu lantaran masyarakat masih takut akan kemungkinan gelombang lanjutan untuk kasus COVID-19.
Dalam hal ini, Ismail pun menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan seharusnya memanggil semua pemangku kepentingan untuk memberi tahu terkait tentang apa yang harus dan tidak seharusnya dilakukan oleh masyarakat setelah MCO dicabut.
"Harus ada pedoman," lanjut Ismail seraya menambahkan bahwa semua aparatur negara harus dilibatkan terlepas dari koalisi politiknya.
Sumber: Akurat.co
No comments:
Post a Comment