Sumber: google.com |
Menurut dr. Erlina, tidak sedikit masyarakat yang melepaskan Masker bedah dengan menyentuh langsung bagian permukaan Masker. Padahal, itu sangatlah keliru.
"Melepaskan Masker ada caranya. Hanya memegang talinya, jangan memegang maskernya," kata Erlina dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Gedung BNPB, Jakarta Timur.
Menurut dia, meski telah melepaskan Masker, masyarakat juga jangan merasa telah aman dari ancaman virus. Kamu tetap diminta untuk langsung mencuci tangan sebagai bagian dari mempertebal proteksi.
"Jangan merasa aman setelah menggunakan Masker. Setelah melepaskan Masker, tetap harus mencuci tangan. Menggunakan Masker bila batuk, kalau tidak ada lakukan etika batuk. Intinya, pesan pencegahan pertama, jaga jarak aman, stay at home, etika batuk jika bersin, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Lakukan semuanya dengan disiplin," tambah dr. Erlina.
dr. Erlina mengatakan bahwa Masker bedah efektif mencegah partikel airbone ukuran 0,1 mikron dari 30 hingga 95 persen. Namun masih memiliki kelemahan yakni tidak bisa menutupi permukaan wajah secara sempurna terutama di sisi samping kiri dan kanan Masker.
Apabila permukaan dalam Masker sudah basah, maka wajib mengganti atau membuangnya dan itu hanya digunakan sekali saja. Meski begitu, masyarakat yang wajib menggunakan Masker bedah adalah orang sakit dan tenaga medis.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong Masker. Pasalnya, jika ketersediaan Masker langka dan orang sakit tidak mendapatkan akses terhadapnya, maka dipastikan akan terus menjadi sumber penularan.
"Kalau orang sehat memborong dan memakai (Masker bedah) maka ketersediaan Masker ini tidak ada lagi bagi tenaga kesehatan maupun orang sakit, dan ini berbahaya kalau orang sakit tidak ada akses terhadap Masker bisa jadi orang sakit ini jadi sumber penularan kita semua," tutupnya.
Sumber: akurat.co
No comments:
Post a Comment