Thursday, June 9, 2022

29.947 anak di Aceh mendapat Imunisasi Campak Rubella

 


Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyebutkan sebanyak 29.947 orang atau 2,1 persen anak di provinsi itu telah mendapatkan imunisasi campak rubella selama program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang mulai pencanangan pada akhir Mei 2022.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman mengatakan program BIAN tidak hanya menyasar anak untuk mendapatkan imunisasi campak rubella, tapi sekaligus melengkapi dosis polio dan DPT-HB-Hib yang terlewatkan selama pandemi COVID-19.

“Untuk BIAN kita baru pencanangan pada akhir Mei lalu, dan hingga 7 Juni kemarin capaian imunisasi campak rubella baru 2,1 persen dari target 1,4 juta anak,” kata Iman di Banda Aceh, Rabu (8/6/2022).

Sedangkan untuk imunisasi polio tetes baru mencapai 5.456 anak atau 2,5 persen dari target 217.587 anak, imunisasi polio suntik baru 1.259 anak atau 0,4 persen dari target 342.614 anak, dan imunisasi DPT-HB-Hib baru 2.116 anak atau 1 persen dari target 214.051 anak.

“Jadi memang capaiannya masih sangat rendah sekali,” kata Iman.

Dijelaskan, ada beberapa kendala di lapangan selama program BIAN, sehingga capaiannya masih sangat rendah. Kata dia, mulai dari sosialisasi yang minim sehingga masih harus ditingkatkan agar masyarakat lebih tahu tentang BIAN.

Kemudian, lanjut dia, masyarakat juga masih kurang pemahaman tentang pentingnya imunisasiguna mencegah berbagai penyakit, seperti campak rubella, pertusis, difteri, yang memang kini sudah banyak kasus, sedangkan cakupan imunisasi Aceh sangat rendah.

“Kemudian enggan para orang tua karena takut kejadian pasca imunisasi seperti demam dan kejadian lainnya, sehingga enggan membawa anaknya imunisasi,” kata Iman.

Iman menyebutkan program BIAN ditargetkan selesai pada akhir Juni 2022. Namun dengan capaian ini, menurut dia, Pemerintah Aceh masih harus melanjutkan hingga Juli mendatang, sebelum dilanjutkan tahap kedua untuk wilayah Pulau Jawa dan Provinsi Bali.

Sehingga, kata dia, pada Juli mendatang pihaknya harus melakukan tindakan sweeping atau turun ke rumah-rumah untuk melakukan penyuntikan imunisasi campak rubella maupun polio suntik dan tetes serta DPT-HB-Hib.

“Mudah-mudahan di Juli 2022 kita sudah mulai kegiatan sweeping, dan akan melihat capaian di Agustus 2022 bisa mencapai di atas 50 persen,” katanya.

For your information Vaksin MR adalah kombinasi dari vaksin Campak (Measles “M”) dan Rubella (Rubella “R”). Vaksin MR berbeda dengan MMR. Vaksin MMR berfungsi untuk mencegah campak, rubella, dan gondongan. Sementara vaksin MR berfungsi untuk mencegah campak dan rubella.

Sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan, anak berusia 9 bulan bisa menerima imunisasi campak / MR. Sebaik nya di lakukan imunisasi ulangan pada usia 18 bulan (vaksin MR), dan pada usia 5 – 6 tahun atau 6 – 7 tahun saat BIAS.

 

No comments:

Post a Comment

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun u...