Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyebutkan sebanyak 29.947 orang atau 2,1 persen anak di provinsi itu telah mendapatkan imunisasi campak rubella selama program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang mulai pencanangan pada akhir Mei 2022.
Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman
mengatakan program BIAN tidak hanya menyasar anak untuk mendapatkan imunisasi campak rubella, tapi sekaligus melengkapi dosis polio dan DPT-HB-Hib yang
terlewatkan selama pandemi COVID-19.
“Untuk BIAN
kita baru pencanangan pada akhir Mei lalu, dan hingga 7 Juni kemarin capaian
imunisasi campak rubella baru 2,1 persen dari target 1,4 juta anak,” kata Iman
di Banda Aceh, Rabu (8/6/2022).
Sedangkan
untuk imunisasi polio tetes baru mencapai 5.456 anak atau 2,5 persen dari
target 217.587 anak, imunisasi polio suntik baru 1.259 anak atau 0,4 persen
dari target 342.614 anak, dan imunisasi DPT-HB-Hib baru 2.116 anak atau 1
persen dari target 214.051 anak.
“Jadi
memang capaiannya masih sangat rendah sekali,” kata Iman.
Dijelaskan,
ada beberapa kendala di lapangan selama program BIAN, sehingga capaiannya masih
sangat rendah. Kata dia, mulai dari sosialisasi yang minim sehingga masih harus
ditingkatkan agar masyarakat lebih tahu tentang BIAN.
Kemudian,
lanjut dia, masyarakat juga masih kurang pemahaman tentang pentingnya imunisasiguna mencegah berbagai penyakit, seperti campak rubella, pertusis, difteri,
yang memang kini sudah banyak kasus, sedangkan cakupan imunisasi Aceh sangat
rendah.
“Kemudian
enggan para orang tua karena takut kejadian pasca imunisasi seperti demam dan
kejadian lainnya, sehingga enggan membawa anaknya imunisasi,” kata Iman.
Iman
menyebutkan program BIAN ditargetkan selesai pada akhir Juni 2022. Namun dengan
capaian ini, menurut dia, Pemerintah Aceh masih harus melanjutkan hingga Juli
mendatang, sebelum dilanjutkan tahap kedua untuk wilayah Pulau Jawa dan
Provinsi Bali.
Sehingga,
kata dia, pada Juli mendatang pihaknya harus melakukan tindakan sweeping atau
turun ke rumah-rumah untuk melakukan penyuntikan imunisasi campak rubella
maupun polio suntik dan tetes serta DPT-HB-Hib.
“Mudah-mudahan
di Juli 2022 kita sudah mulai kegiatan sweeping, dan akan melihat capaian di
Agustus 2022 bisa mencapai di atas 50 persen,” katanya.
For your
information Vaksin MR adalah kombinasi dari vaksin Campak (Measles “M”) dan
Rubella (Rubella “R”). Vaksin MR berbeda dengan MMR. Vaksin MMR berfungsi untuk
mencegah campak, rubella, dan gondongan. Sementara vaksin MR berfungsi untuk
mencegah campak dan rubella.
Sesuai
dengan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian
Kesehatan, anak berusia 9 bulan bisa menerima imunisasi campak / MR. Sebaik nya
di lakukan imunisasi ulangan pada usia 18 bulan (vaksin MR), dan pada usia 5 –
6 tahun atau 6 – 7 tahun saat BIAS.
No comments:
Post a Comment