Thursday, June 16, 2022

Mahasiswa Papua di USA dan Kanada ikuti Summer Youth Gathering via daring

 

Puluhan mahasiswa Papua yang berstudi di Amerika Serikat dan Kanada mengikuti acara Summer Youth Gathering secara daring. Acara tersebut diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Pelajar (IMAPA) Papua di Amerika Serikat-Kanada dengan topik “Pendidikan dan Masa Depan Papua” yang berlangsung 13 sampai 16 Juni 2022.

Pertemuan selama empat hari itu diisi dengan materi seputar program beasiswa unggul Papua, dampak perubahan regulasi terhadap program beasiswa unggul Papua, dinamika dan model pendidikan bagi Papua, serta pembangunan Papua dalam perspektif lokal, nasional, internasional, dan lain-lain.

Ketua Panitia Summer Youth Gathering Daniel Game mengatakan kegiatan tersebut merupakan pertemuan pertama yang dilaksanakan pada masa Covid-19. Ia mengatakan pada pertemuan itu mahasiswa bisa saling berbagai seputar kondisi mereka dan  berbagi pengetahuan tentang kondisi di Papua melalui narasumber.

“Supaya kita bisa tahu situasi di Papua dan kita punya bayangan apa yang kita buat setelah kita kembali ke Papua,” kata Game.

Game mengatakan kesempatan itu juga digunakan mahasiswa yang berada di Amerika Serikat dan Kanada untuk saling berkenalan membangun kekeluargaan.

 “Dengan kegiatan ini kita bisa kenal satu sama lain dan bangun jaringan untuk membangun Papua,” ujarnya.

Menurut Game sebagian besar mahasiswa setelah lulus akan kembali ke Papua. Karena itu membangun jaringan itu penting guna bersama-sama berkolaborasi membangun Papua.  

“Bangun Papua tidak bisa sendiri, tetapi membutuhkan kolaborasi dan kerja sama. Jadi di IMAPA kita menciptakan keluarga kecil dan dengan kekeluargaan kita bangun bersama-bersama Papua ke depannya,” katanya.

Presiden Ikatan Mahasiswa Pelajar Papua (IMAPA) di Amerika Serikat dan Kanada, Dimision Kogoya mengatakan mahasiswa Papua penerima beasiswa mengalami banyak sekali masalah akhir-akhir ini. Kogoya menyampaikan melalui pertemuan dengan topik “Pendidikan dan Masa Depan Papua” itu bisa saling bertukar informasi maupun pengetahuan tentang kondisi yang terjadi di Papua.

“Supaya kita bisa balik bangun Papua,” katanya.

Penghargaan kelulusan

Pada kegiatan tersebut para mahasiswa di Amerika serikat dan Kanada juga merayakan graduation honors atau penghargaan kelulusan bagi 63 mahasiswa Papua yang lulus dari 2020, 2021, dan 2022.  Di antaranya jenjang S1 sebanyak 49 orang dan jenjang S2 berjumlah 14 orang.

“Kita mau menunjukkan bahwa banyak mahasiswa Papua yang lulus dari Amerika Serikat dan Kanada,” kata Game.

Game menjelaskan perayaan tersebut sebagai apresiasi kepada orang tua dan Pemerintah Provinsi Papua yang sudah mendukung studi para mahasiswa Papua hingga selesai. Ke depannya, tambahnya, para mahasiswa berharap beasiswa unggul bagi mahasiswa Papua terus berjalan.

“Pendidikan di Papua sangat penting, salah satu isu yang kita mau angkat dalam pertemuan ini adalah beasiswa bagi anak-anak Papua. Kita harap beasiswa ini tetap jalan terus agar ade-ade tetap kuliah terus sampai lulus,” ujarnya.

Office Education Attace Indonesian Embassy Popy Rufaidah menyampaikan apresiasi atas kelulusan mahasiswa Papua. Menurutnya itu merupakan perjuangan yang luar biasa yang dijalani tiga sampai lima tahun.

Ia berpesan agar mahasiswa Papua yang masih menjalankan proses studi di Amerika Serikat dan Kanada agar tetap semangat menyelesaikan studinya, walaupun berbagai tantangan yang dihadapinya.

“Apapun usaha yang dilakukan pasti ada jalan terbaik. Yang masih berjuang akan kita perjuangkan,” ujarnya.

Presiden Ikatan Mahasiswa Pelajar Papua (IMAPA) di Amerika Serikat dan Kanada Dimision Kogoya  berharap Pemerintah Provinsi Papua dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi mahasiswa Papua lulusan luar negeri dan memberikan dukungan bagi yang mau membuka usaha setelah selesai studi.

 “Pemerintah pusat juga perlu kasih kesempatan kepada mahasiswa Papua untuk bekerja di BUMN dan lain-lain” kata Kogoya.

 

No comments:

Post a Comment

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun u...