Frans Pekey
selaku Wali Kota Jayapura mengatakan bahwa konstruksi jalan alternative di
samping kantor Wali Kota Jayapura harus jelas, sehingga dapat bertahan lama
dalam penggunaannya. “Kalau memang harus menggunakan tiang pancang maka harus
pakai tiang pancang,” ujar Pekey di kantor Wali Kota Jayapura, Jumat
(10/6/2022).
Menurut
Pekey, penanganan jalan yang longsor pada 6 Januari 2022 itu tidak kuat
sehingga kembali longsor saat dihantam hujan deras, padahal baru saja
diresmikan penggunaanya pada 2020.
“Jadi,
harus jelas konstruksinya karena jalan ini dibangun pakai uang rakyat maka
harus puas pengerjaanya dan pemakaiannya lebih lama,” ujar Pekey.
Terkait
konstruksi yang akan digunakan pada jalan yang longsor sepanjang 35 meter itu,
dikatakan Pekey, masih menunggu kajian teknis dinas terkait.
“Jalan
alternatif ini sangat penting bagi warga sehingga mengurangi kepadatan lalu
lintas di jalan utama sekaligus memudahkan warga untuk sampai ke tempat
tujuan,” ujar Pekey.
Kepala BPBD
Kota Jayapura, Asep mengatakan, upaya sementara dilakukan dengan menahan tanah
yang longsor agar tidak tergerus ke bawah.
“Kalau
dilihat dari titik kerusakan memakan anggaran yang besar. Kami harus estimasi
ulang anggarannya dengan melakukan perencanaan yang baik supaya tidak longsor
lagi,” ujar Asep.
Asep
berharap agar warga bersabar mengingat dana untuk mengerjakan jalan tersebut
belum tersedia sebab menunggu anggaran dari BNPB.
“Kalau bisa
[dana dari BNPB] diakomodir secepatnya. Kalau memang tidak bisa, minimal bisa
dianggarkan melalui dana bantuan tak terduga atau BTT untuk pemancangan agar tanah
semakin kuat,” ujar Asep.
No comments:
Post a Comment