Monday, June 6, 2022

Disejumlah Daerah Beberapa Sapi Terindikasi Terserang Penyakit Mulut dan Kuku

 


Sejumlah sapi di daerah terindikasi terserang penyakit mulut dan kuku. Di antaranya di Riau sebanyak 33 ekor sapi positif diserang penyakit mulut dan kuku atau PMK. Temuan itu berdasarkan hasil uji sampel yang dikeluarkan Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatera Barat.

“Berdasarkan uji sampel itu, dari 33 ekor sapi positif PMK itu berasal dari Kabupaten Inderagiri Hilir 11 ekor, dan 17 ekor dari Kabupaten Siak dan lima ekor berasal dari Kabupaten Rokan Hulu,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau, drh. Faralinda Sari,  seperti yang dilansir dari Antara, Minggu (5/6/2022).

Faralinda mengatakan, di Kabupaten Rokan Hulu adalah kasus PMK pertama kali ditemukan di Riau, dengan lima ekor sapi positif terjangkit PMK. Selain itu Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau juga mendapati ada puluhan ekor sapi di Kabupaten Siak dan Indragiri Hilir (Inhil) juga dinyatakan positif terkena PMK.

“Kita sudah menerima hasil Labor dari Veteriner Bukittinggi terhadap sampel sapi yang ada di Inhil dan Siak yang sebelumnya dicurigai PMK. Ternyata hasilnya benar, sapi di dua kabupaten ini juga positif PMK,” kata Faralinda menambahkan.

Dengan temuan itu ia meminta peternak di tiga daerah asal  Rohul, Siak dan Inhil agar tidak mengirimkan ternak sapinya ke daerah lain sebab dikhawatirkan bisa menularkan  PMK ke daerah lain.

Temuan dugaan PMK pada sapi juga terjadi Pemkab Sumenep, Jawa Timur, yang menemukan sebanyak 17 ekor sapi mengalami sakit dan bergejala seperti terserang wabah tersebut. Hasil temuan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP)  setempat menunjukkan sapi yang diperiksa bergejala mulut berliur, nafsu makan menurun dan kuku sapi luka-luka.

“Itu tersebar di tiga kecamatan,” kata kata Kepala DKPP Pemkab Sumenep Arif Firmanto.

Arif mengatakan 17 ekor sapi sakit dan bergejala seperti terserang wabah PMK itu, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan hewan yang dilakukan oleh petugas lapangan.

Temuan itu di  Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, sebanyak delapan ekor, lalu di Desa Bilapora Rebba, Kecamatan Lenteng sebanyak lima ekor dan di Desa Ketawang Karai, Kecamatan Ganding ditemukan sebanyak empat ekor sapi sakit bergejala seperti PMK.

Menurut Arif, saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangan sapi sakit bergejala seperti terserang wabah PMK itu.

“Tingkat kematian hewan ternak yang terserang wabah PMK memang rendah, akan tetapi kami meminta agar petugas lapangan terus melakukan pemantauan, dan memberikan obat,” kata Arif menjelaskan .

Sebelumnya, petugas DKPP Pemkab Sumenep juga menemukan sebanyak 28 ekor sapi sakit di Kecamatan Saronggi dan juga bergejala seperti PMK. Terkait penanganan jenis penyakit ini, Pemkab Sumenep juga bekerja sama dengan pihak terkait baik Polres dan Kodim 0827 Sumenep.

Kedua institusi ini membantu memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang gejala klinis sapi terserang PMK, sehingga peternak bisa melakukan pencegahan dini dengan cara melaporkan langsung kepada petugas kesehatan hewan.

No comments:

Post a Comment

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun u...