Adriana Robaha selaku Badan Pusat Statistik atau BPS Papua, berharap masyarakat di 29 kabupaten/kota di Papua mau membuka diri dan menerima petugas Sensus Penduduk 2020 yang akan datang untuk melakukan pendataan lanjutan.
“Semoga pelaksanaan
pendataan bisa berjalan tanpa hambatan. Kami minta, jika ada petugas sensus yang datang, terimalah mereka dan jawablah pertanyaan yang diberikan,” ujar
Adriana.
Ia
mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan long form Sensus Penduduk 2020 lanjutan. Sensus lanjutan itu tidak bisa dilakukan pada 2020,
karena saat itu pandemi COVID-19 sedang meluas di Indonesia.
Menurut
Adriana, pendataan long form Sensus Penduduk 2020 lanjutan di Paua sudah
berlangsung sejak Mei 2022. “Untuk Papua, pengambilan data sudah berjalan sejak
Mei hingga akhir Juni 2022,” kata Adriana.
Ia
menjelaskan bahwa pendataan long form Sensus Penduduk 2020 lanjutan itu
merupakan bagian dari pendataan nasional yang dikumpulkan dari 5 persen
populasi total blok sensus se-Indonesia, yaitu 4.294.896 keluarga. Di Papua,
pendataan lanjutan itu akan dikumpulkan dari 12 persen populasi total blok
sensus Papua, yaitu 121.200 rumah tangga.
Dalam
pendataan lanjutan di Kota Jayapura, petugas sensus tidak akan membawa kertas,
dan melakukan pendataan menggunakan gawai/gadget. Akan tetapi, pendataan
lanjutan di daerah lain tetap menggunakan formulir kertas, karena kendala
sambungan internet.
“Nanti
masing-masing responden terpilih akan diberi 83 pertanyaan terkait individu,
migrasi, mobilitas, disabilitas, pendidikan, serta komunikasi, perumahan dan
ketenagakerjaan,” ujar Adriana.
Data yang
dapatkan dari pendataan lanjutan Sensus Penduduk 2020 itu akan diolah, dan
hasilnya akan diumumkan pada Januari 2023.
No comments:
Post a Comment