Thursday, June 2, 2022

Pemerataan Teknologi : QRIS Akan Disosialisasikan di Pasar Pharaa, Papua

 


QRIS atau Quick Response Indonesia Standard merupakan salah satu metode pembayaran yang menggunakan scan barcode di Indonesia. Dengan adanya QRIS, pembeli pun tidak perlu repot membawa uang cash atau tunai untuk transaksi pembayarannya.

Seperti di Pasar Pharaa Sentani, Sistrik Sentani, Kabupaten Jayapura, yang dalam waktu dekat ini akan menggunakan aplikasi QRIS sebagai metode pembayaran di pasar tersebut. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura, Theopilus Tegal di Sentani, pada Rabu (1/6/2022).

Menurutnya, QRIS diperkenalkan melalui program Sehat Inovasi Aman Pakai (SIAP) yang akan disosialisasikan kepada ratusan pedagang oleh Bank Indonesia di halaman parkir Pasar Paharaa, Selasa (31/5/2022) kemarin.

“Semua fasilitas akan menggunakan sistem pembayaran yang sama, retribusi karcis parkiran hingga toilet umum,” jelas Tegai.

Hal ini tentu saja seiring dengan kondisi Pasar Pharaa saat ini yang tengah melakukan pembenahan dan pembinaan yang akan dilakukan terus secara bertahap. Dimulai dari sarana fisik bangunan, kelengkapan fasilitas, hingga penataan kawasan dan pagar yang akan mengelilingi pasar.

Tegal menjelaskan, dengan menggunakan aplikasi QRIS sisi kenyamanan dan efisiensi pun akan terpenuhi. Terlebih lagi QRIS ini merupakan fasilitas yang sekarang ini tengah ramai digunakan oleh masyarakat di luar Papua.

Seperti ketika berbelanja di supermarket, pasar, toko, kios, membayar angkot dan masih banyak lagi kebutuhan yang dalam transaksi pembayaran, tidak lagi menggunakan uang secara fisik.

“Kita berharap dari sosialisasi awal, masyarakat bisa memahami dan memanfaatkan fasilitas yang bisa dan lebih mudah digunakan ke mana saja kita pergi, tidak perlu bawa uang yang banyak secara fisik di dalam dompet. Cukup aplikasi di handphone kita untuk menjawab semua yang dibutuhkan,” katanya.

Secara terpisah, Asisten II Setda Kabupaten Jayapura Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Joko Sunaryo mengatakan ketika ke pasar untuk berbelanja, warga tidak perlu lagi membawa uang dalam bentuk fisik. Hal ini memudahkan pembeli dan pedagang ketika bertransaksi, tinggal memakai aplikasi di ponsel lalu dengan barcode uang sudah masuk ke rekening pedagang.

“Tidak susah lagi cari dan tukar uang kecil, semua secara digital dan online,” ujarnya.

Sementara itu, dari sisi pedagang sayur mayor di Pasar Pharaa yakni Margaretha Soway mengatakan bahwa fasilitas digital seperti QRIS ini sangat baik, tetapi tidak semua pedagang menggunakan smartphone ataupun ponsel pintar.

“Ekonomi setiap keluarga berbeda dan untuk menggunakan fasilitas yang luar biasa seperti yang sudah disosilisasi oleh pihak bank, perlu dipertimbangkan lagi," ujar Margaretha.

Soway mengatakan ada ratusan pedagang di Pasar Pharaa yang terbagi dalam pedagang musiman dan pedagang tetap, dan kebanyakan yang datang dari kampung-kampung, bahkan ada yang dari kebun langsung ke pasar.

“Yang datang ke pasar ini tidak semua pegang fasilitas modern, bahkan ada yang tidak punya [ponsel pintar],” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun u...