Setelah sebelumnya pemerintah Papua meminta untuk dibangunkan tempat pengisian bahan bakar minyak (BBM). PT. Pertamina wilayah Papua saat ini tengah membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk di wilayah perbatasan [Papua] Indonesia-PNG tepatnya di Skow Sae, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Sales Branch Manager I Pertamina Papua, Andi Reza Ramadhan saat dihubungi, Sabtu (25/6/2022) mengatakan, hingga kini progres pengerjaan SPBU di perbatasan tersebut telah mencapai 35-40 persen.
“Dengan kemajuan pembangunan pagar serta segala jenis material. Di Juli nanti diharapkan tangkinya sudah datang, sehingga langsung dipasang pemasangan tangki dan pengerjaan di area pelayanan atau instalasi,” kata Andi.
Harapannya pada September nanti tinggal dilakukan Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE) dan teknik. Bilamana semua sudah clear dan tidak banyak perbaikan, harapannya pada September atau Oktober 2022 mulai beroperasi.
Ia menyebut, dasar pembangunan SPBU ini sesuai instruksi presiden pada 2021, bahwasanya dibutuhkan adanya lembaga penyalur terdepan di wilayah perbatasan negara.
“Pengelola dari pihak swasta dan akan ada tiga jenis produk yang dijual nantinya yaitu Solar, Pertalite dan Pertamax,” katanya.
Kapasitas tangki di SPBU itu nantinya masing-masing ada 10 kilo liter. Artinya dalam satu hari apabila potensi omset 5-8 ton masih dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Tujuannya ketika border terbuka, otomatis wisatawan yang berkunjung ke PLBN tidak kesulitan lagi mencari BBM karena lokasi terdekat berada di jarak kurang lebih 20 kilometer,” katanya.
Hal ini pun merupakan bagian dari program BBM satu harga yang akan diresmikan di 2022 ini dimana selain di perbatasan negara, akan ada juga di kabupaten Tolikara dua titik, Jayawijaya satu titik, lalu Distrik Illu di Puncak Jaya ditargetkan beroperasi tahun ini.
No comments:
Post a Comment