Monday, March 2, 2020

Pendapatan Non Tunai BRT Trans Semarang Melebihi Target


Sumber: google.com
Pendapatan nontunai (cashless) Trans Semarang melebihi target yang ditentukan. Dari target yang ditentukan 9% di tahun 2019, hingga Oktober 2019 telah terealisasi 10,16%. Realisasi nontunai Januari – Oktober  2019 sebesar 10.16%.
Terdiri dari,  E- Card  BRT = 5.94%, BNI Tap Cash 0.42%, BRIZZI = 0.39%, Link Aja = 0.22%, OVO =  1.44%, dan Go Pay = 91.59%.
Kepala Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan mengungkapkan jika meningkatnya transaksi nontunai karena minat masyarakat dalam menggunakan pembayaran nontunai meningkat. Selain itu Trans Semarang giat mengadakan berbagai promo pembayaran nontunai.
Pendapatan Trans Semarang Januari – Oktober 2019  total Rp.24.871.805.199. Terdiri dari tunai 22.344.805.767, (89,84 %) dan non tunai Rp.2.526.999.432 (10,16%).  Atau rata-rata dalam sehari transaksi tunai Rp.73.502.651, dan nontunai Rp.14.121.000, katanya,Sabtu (9/11/2019).
Jika pendapatan stabil, Ade optimis hingga akhir tahun pendapatan tunai Rp 26.797.805.767, dan nontunai akan tembus 11,20% atau Rp3.380.999.432,  dengan total pendapatan Rp.30.178.805.199.
Ade menuturkan, jika pada saat awal bergabung dengan BRT Trans Semarang penumpang BRT Trans Semarang hanya 21.000 orang per hari hingga Oktober  2019 jumlah penumpang meningkat hingga 33.000 orang dalam satu hari. 
“Pendapatan bukan prioritas utama, yang utama adalah pelayanan. Tapi sebagai badan Layanan Umum ( BLU ) juga harus fokus ke target pendapatan untuk peningkatan kualitas pelayanan”, ungkap Ade.
Salah satu terobosan yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah penumpang adalah dengan transaksi non tunai (cashless). Sejak bergabung Januari 2017, Ade segera bekerjasama dengan perbankan untuk memudahkan penumpang dalam membayar tiket. Bahkan pembayaran dengan non tunai ini sering mengadakan promo.
“Kenapa pembayaran dengan nontunai saja yang sering  mendapatkan tarif spesial (promo), ini untuk meningkatkan transaksi nontunai (cashless). Pembayaran nontunai akan semakin memudahkan pengguna jasa dalam bertransaksi. Selain itu dengan transaksi nontunai lebih menghemat waktu. Penumpang tidak perlu memakai uang cash, tinggal Scan dari HP, jelasnya.
Realisasi sampai Oktober 2019 Rp.24.871.805.199, 
nasumsi pendapatan sampai dengan Desember 2019 Rp.30.178.805.199. Target tahun 2019 = 31.945.805.000
Persentase asumsi tercapainya target 2019=  94.47%
 “Transaksi nontunai lebih memudahkan pengguna jasa dalam pembayaran. Selain menghemat waktu dalam bertransaksi, pengguna jasa juga tidak perlu lagi menggunakan uang cash (manual) saat melakukan pembayaran, dan juga bagi pengguna Go Pay dan LinkAja bisa menikmati promo,” paparnya.
“Saat ini pengguna jasa dapat menikmati promo Go Pay cashback 50%, bahkan sejak 26 September hingga 31 Oktober 2019, pengguna jasa yang membayar menggunakan Go Pay hanya dikenakan tarif Rp.10,- jika naik dari halte Simpang lima dan balaikota yang sudah dilengkapi dengan vending machine Go Pay. Kemudian Trans Semarang juga masih memiliki promo LinkAja, yakni cashback 50%  hingga 31 Desember  2019”, imbuhya.
Dengan inovasi pembayaran yang semakin  mudah, Trans Semarang dalam sehari telah melayani 33.000 penumpang dari  7 koridor dan rute bandara Malam yang dimiliki. 
Ketujuh koridor tersebut, yakni Koridor 1 Mangkang – Penggaron, koridor 2 Ungaran – Pari Raya, Koridor 3 Pelabuhan –Elizabeth, Koridor 4 Cangkiran – Stasiun Tawang,  Koridor 5 Meteseh – Marina, koridor 6 UNDIP – UNNES, dan koridor 7 Genuk – USM – Balaikota.  Di akhir tahun , Trans Semarang juga berencana menembah 1 koridor, yaitu koridor ke-8 yang akan melayani rute Terminal Cangkiran –Gunungpati  – Manyaran –kalibanteng  – Balaikota.
Bagi Pengguna jasa yang ingin mendapatkan E-BRT, bisa menuju ke lokasi yang disediakan seperti Posko BRT di jalan Pemuda depan SMA N 5 Semarang, halte Imam Bonjol, halte Balaikota , maupun halte Simpang Lima
Tarif BRT Trans Semarang sesuai Perwal 16A TAHUN 2017,  yakni Umum Rp.3.500, dan Pelajar/Mahasiswa/KIA Rp.1000,“ pungkasnya.



Sumber: AyoSemarang.com

No comments:

Post a Comment

Ketika di Roma (2/2)

Jalan Romawi kuno melintasi bentang alam, dari Skotlandia hingga Mesopotamia, Rumania hingga Sahara. Dan jalan Romawi paling awal dibangun u...